Mohon tunggu...
Kira satya
Kira satya Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswa di sebuah universitas Padang,,, yang sedang bertahan dengan kerasnya kehidupan di zaman ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Kerudung Merah Jambu

19 Juli 2010   07:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:45 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kisah ini berawal di penghujung senja Bulan September,

Ketika itu saya lagi lari sore di pantai berniat untuk membuang lemak-lemak yang mengganggu di raga saya dan mungkin juga berada dalam jiwa saya. Sambil mendengarkan musik saya terus berlari dengan harapan bisa menemukan sosok yang bisa mengusir kebosanan di dalam diri saya  (sambil menyelam minum air) hahahhaha....

tapi sudah kurang lebih 500 KM kaki saya melangkahkan kaki saya, tapi belum saya lihat sesuatu yang menarik di sepanjang perjalanan saya, terus saya pacu kaki saya untuk tetap berlari dengan nafas yang mulai berirama cepat seperti kereta api yang berlaju cepat di jalurnya.

dan tubuh ini pun mulai merasa lelah dan saya lanjutkan dengan berjalan saja sambil menengok kiri kanan berharap menemukan penjual air mineral. sampai di penghujung jalan tak satu pun penjual yang saya temui, satu-satunya kedai minuman sudah saya lewati. dan saya berniat mengakhiri jalan sore saya dan pulang kerumah, karena matahari mulai memberikan isyarat bahwa dia akan istirahat sejenak dan digantikan oleh bulan. di iringi sinarnya saya berjalan kembali menuju kedai minuman yang telah saya lewatkan tadi, dalam perjalan tidak satupun juga yang menarik dipandang kecuali sinar sunset yg semangkin meredup. beberapa langkah sesampainya saya di kedai minuman itu saya melihat sesosok yang saya cari sepanjang perjalanan tadi, dia sedang membayar minuman yang diambilnya dari lemari es si penjual, tak tau pasti apa yang dia pilih untuk melepaskan dahaganya, dan saya masih termenung di sebarang jalan menikmati indahnya objek yang berada di depan mata saya. kami sempat bertemu pandang sebentar dan dia tersenyum padaku atau mungkin ada seseorang sekitarku yang menarik baginya,,, tak berkedip mataku menikmati indahnya sosok di seberang jalan sana yang mulai meninggalkan kedai yang ingin ku tuju.

dalam benak ku berpikir, setelah begitu banyak orang yang pakai jilbab mengapa dia begitu kuat sinarnya di banding mereka.Dan sampai akhirnya aku sadar bahwa dia sudah hilang dari pandanganku bersamaan matahari senja itu.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun