Mohon tunggu...
Muhamad Iqbalnur Fikri
Muhamad Iqbalnur Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Daigakusei

Logika, Etika, Estetika

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview dan Review Pertandingan Indonesia vs Australia

10 September 2024   22:10 Diperbarui: 10 September 2024   22:24 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim nasional Indonesia bertemu dengan Australia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ke-3 pada Selasa (3/9). Bertanding di kandang sendiri, yakni stadion utama Gelora Bung Karno membuat Pasukan Garuda optimis meraih hasil lebih baik, apalagi pada pertandingan sebelumnya mereka sukses menahan imbang Arab Saudi 1:1.

Di sisi lain, Australia pada pertandingan sebelumnya meraih hasil buruk sebab takluk 1:0 atas Bahrain, tim Negeri Kanguru berencana tampil habis-habisan demi misi mencuri poin di GBK.

Dalam pertandingan ini, Indonesia menggunakan formasi 5-4-1 dengan tiga bek sejajar diisi oleh Justin Hubner, Jay Idzes dan Riski Ridho, diapit oleh dua Wing Back : Calvin Verdonk dan Sandy Walsh. Di lini tengah, pelatih Shin Tae-yong (STy) memasang nama Nathan Tjoe-A-On berduet dengan Ivar Jenner, menopang dua sayap yakni Ragnar Oreatmangoen dan Marselino Ferdinand. Penyerang tunggal dipercayakan pada Rafael Struick.

Melihat formasi ini, bisa jadi di awal pertandingan, timnas akan tampil lebih bertahan, memanfaatkan serangan balik lewat sisi sayap dan transisi cepat lini tengah. Kita mungkin tidak akan liat pressing tinggi seperti yang mereka pertontonkan ketika lawan Arab Saudi sebelumnya.

Namun jika mundur ke belakang, Australia akan sangat berbahaya jika dibiarkan leluasa di sepertiga akhir, bagi saya low block bukan cara yang bijak. Untuk mengantisipasi itu, medium block bisa jadi solusi, setidaknya agar transisi timnas Australia terhambat di lini tengah. Yang perlu diwaspadai juga adalah set piece dan bola-bola atas. Untungnya, kita masih punya Jay Idzes yang pada pertandingan sebelumnya tampil cukup solid dalam mengantisipasi direct football Arab Saudi.

Jika berkaca pada pertadingan mereka melawan Bahrain, Australia memang cukup mendominasi, namun Bahrain melakukan pembatasan gerakan pemain sehingga bisa peredam bangun serangan, ini bisa ditiru. Sementara saat Australia mencoba melakukan direct, kemampuan baca bola timnas cukup menentukan untuk menghentikan skema ini. 

Saat melakukan serangan, timnas bisa meniru cara Jepang dalam membongkar pertahanan Australia, yakni dengan kemampuan mereka dalam melakukan passing pendek di ruang sempit. Beberapa pemain pun berani melakukan dribbiling untuk setidaknya menciptakan ruang. Hal ini sama ketika berhadapan dengan Arab Saudi di awal pertandingan ketika pergerakan pemain timnas sangat cair serta berani bermain umpan satu-dua.

Dipastikan akan sangat sulit untuk menciptakan banyak peluang mencetak goal ke pertahanan Australia, maka dari itu kemampuan finishing bisa menjadi kunci kemenangan timnas pada pertandingan ini.

detik.com
detik.com

Dalam realitas yang terjadi pada pertandingan, Australia terlihat begitu nyaman dalam mengalirkan bola mereka kerap menebar ancaman ke sisi half space lewat aliran bola. Banyak sekali momen bek timnas kecolongan. Beruntung, Paes dan Jay Idzes tampil solid.

Satu kalimat komentator yang saya kutip adalah "gelandang timnas tidak bisa berkontribusi dalam mengalirkan bola sebab disibukkan dengan pergerakan pemain tengah Australia," ini terlihat dari beberapa momen bangun serangan timnas yang selalu memanfaatkan bola liar di lini tengah, dan progressor mereka bukanlah seorang gelandang, melainkan pemain depan yang drop.

Dalam fase build up pun, timnas selalu memanfaatkan bola atas yang sama sekali tidak efektif, namun di sisi lain saat mencoba melakukan build up konstruktif, ada satu pemain Australia yang siap melakukan pressing.

Pemanfaatan second ball bisa menjadi solusi untuk build up ini, dan dalam melakukan progresi pemain bertipe orchestrator seperti Tom Haye bisa dimasukan untuk memecah kebuntuan fase serangan timnas.

Timnas main lebih reaktif di babak kedua, mereka menerapkan garis pertahanan lebih rendah. Ini membuat Australia nyaman untuk mengalirkan bola di fase transisi, namun kokohnya pertahanan, penyelematan dari Marten Paes serta bek timnas membuat segala variasi serangan Australia gagal.

Praktis, Indonesia hanya mengandalkan serangan balik, namun pergerakan pemain yang lambat, sering kalah jumlah ketika counter serta cepatnya Australia dalam berubah ke shape bertahan, membuat serangan kerap mentah.

Masuknya Tom Haye cukup setidaknya menciptakan lini tengah yang hidup. Beberapa passingnya menciptakan variasi serangan dan beberapa kali pula timnas bisa masuk ke pertahanan Australia, namun kemampuan bek Australia dalam situasi satu lawan satu serta kejelian mereka ketika baca bola membuat peluang timnas tidak terlalu berbahaya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pemain depan yang sudah kepalang kelelahan, apalagi Oratmangoen sebagai pemain paling mobile dan sering drop terlalu jauh.

Marten Paes, Jay Idzes, Ridho, Verdonk, Oratmangoen menjadi pemain yang paling saya sorot, sebab merekalah yang menjadi aktor kegagalan serangan Australia sekaligus menjadi alasan mereka frustasi dalam melakukan serangan.

detik.com
detik.com

Hasil imbang bisa dikatakan bukan menjadi hasil buruk, setidaknya Indonesia masih memiliki peluang untuk finish di peringkat ke-3 grup. Meski begitu, STy masih banyak PR yang perlu diselesaikan agar pertandingan selanjutnya bisa meraih hasil lebih baik.

Di pertandingan berikutnya, Indonesia akan melakoni partai tandang berhadapan dengan China pada Selasa (15/10).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun