Mohon tunggu...
Muhamad Iqbalnur Fikri
Muhamad Iqbalnur Fikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Daigakusei

Logika, Etika, Estetika

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Preview dan Review Pertandingan Indonesia vs Australia

10 September 2024   22:10 Diperbarui: 10 September 2024   22:24 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu kalimat komentator yang saya kutip adalah "gelandang timnas tidak bisa berkontribusi dalam mengalirkan bola sebab disibukkan dengan pergerakan pemain tengah Australia," ini terlihat dari beberapa momen bangun serangan timnas yang selalu memanfaatkan bola liar di lini tengah, dan progressor mereka bukanlah seorang gelandang, melainkan pemain depan yang drop.

Dalam fase build up pun, timnas selalu memanfaatkan bola atas yang sama sekali tidak efektif, namun di sisi lain saat mencoba melakukan build up konstruktif, ada satu pemain Australia yang siap melakukan pressing.

Pemanfaatan second ball bisa menjadi solusi untuk build up ini, dan dalam melakukan progresi pemain bertipe orchestrator seperti Tom Haye bisa dimasukan untuk memecah kebuntuan fase serangan timnas.

Timnas main lebih reaktif di babak kedua, mereka menerapkan garis pertahanan lebih rendah. Ini membuat Australia nyaman untuk mengalirkan bola di fase transisi, namun kokohnya pertahanan, penyelematan dari Marten Paes serta bek timnas membuat segala variasi serangan Australia gagal.

Praktis, Indonesia hanya mengandalkan serangan balik, namun pergerakan pemain yang lambat, sering kalah jumlah ketika counter serta cepatnya Australia dalam berubah ke shape bertahan, membuat serangan kerap mentah.

Masuknya Tom Haye cukup setidaknya menciptakan lini tengah yang hidup. Beberapa passingnya menciptakan variasi serangan dan beberapa kali pula timnas bisa masuk ke pertahanan Australia, namun kemampuan bek Australia dalam situasi satu lawan satu serta kejelian mereka ketika baca bola membuat peluang timnas tidak terlalu berbahaya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pemain depan yang sudah kepalang kelelahan, apalagi Oratmangoen sebagai pemain paling mobile dan sering drop terlalu jauh.

Marten Paes, Jay Idzes, Ridho, Verdonk, Oratmangoen menjadi pemain yang paling saya sorot, sebab merekalah yang menjadi aktor kegagalan serangan Australia sekaligus menjadi alasan mereka frustasi dalam melakukan serangan.

detik.com
detik.com

Hasil imbang bisa dikatakan bukan menjadi hasil buruk, setidaknya Indonesia masih memiliki peluang untuk finish di peringkat ke-3 grup. Meski begitu, STy masih banyak PR yang perlu diselesaikan agar pertandingan selanjutnya bisa meraih hasil lebih baik.

Di pertandingan berikutnya, Indonesia akan melakoni partai tandang berhadapan dengan China pada Selasa (15/10).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun