Mohon tunggu...
Widodo Algani
Widodo Algani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Kependidikan Umum dan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gambaran Diri sebagai Guru Penggerak di Masa Dean

24 November 2022   02:22 Diperbarui: 3 Desember 2022   21:57 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemandirian senantiasa menjadi teladan sebagaimana konsep ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan) bagi semua orang yang mengikutinya. Selain mendidik dan transfer ilmu, pendidik juga mandiri melakukan hal-hal yang direncanakan, yang dianjurkan, dan juga memberikan contoh kepada peserta didik setidaknya mengenai hal yang diajarkannya. Kemandirian di bidang pedagogic terus berusaha untuk berkembang dengan memperbanyak pelatihan, seminar, diklat, maupun melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Memperbanyak literasi dan menuangkan dalam artikel, jurnal maupun buku.


2. Reflektif

Selama melakukan implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara melalui Trilogi Pendidikan, pemahaman tentang pendidikan menjadi lebih komprehensif, dan yang paling utama adalah merefelksi sejauhmana capaian penulis selama menjadi seorang guru. Hal ini pun menjadi momentum terbaik untuk memotivasi diri melakukan perubahan fundamental dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan kepada siswa. Sehingga menyadarkan penulis agar selalu menempatkan mereka menjadi subyek pendidikan yang kelak akan meneruskan tongkat estapet pemimpin pembelajaran di kehidupan nyata.

3. Inovatif

Selanjutnya, saya juga akan memegang teguh nilai inovasi yang ada dalam program guru penggerak. Di mana saya akan berusaha untuk mewujudkan kebaruan dan kreativitas di tiga tahun yang akan datang. Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung berpikir kritis dan pemecahan masalah untuk anak, melalui program murid bertanya diharapkan mampu membuka cakrawala pemikiran dan literasi anak dalam pembelajaran. 

Murid berkarya melalui keterampilan yang dimiliki oleh murid dengan menunjukkan di papan pajangan (madding) maupun pameran di tingkat desa. Murid berbudaya, mengaktifkan budaya local yang dimiliki masyarakat sekitar melalui kolaborasi dengan masyarakat sekitar dalam hal kebudayaan. Murid berakhlak, mengedepankan murid yang berakhlak mulia sebagaimana amanah Undang-undang Sisdiknas melalui kegiatan keagamaan maupun internasilasi sikap religius di sekolah dan masyarakat.

4. Kolaboratif

Saya memiliki kesadaran penuh, bahwa untuk mencapai suatu perubahan yang bersifat transformatif dalam dunia pendidikan terlebih dengan paradigma baru, maka tidak bisa dilakukan sendirian. Melakukan koordinasi dengan pihak kepala sekolah, guru dan orangtua siswa untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa serta yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Memfasilitas sarana dan pembiasaan literasi, aktualisasi penguatan Pendidikan karakter berbasis kelas, sekolah dan masyarakat. Mengedpankan pendidikan era abad 21 yang sesuai alam dan zamannya.


5. Berpihak pada Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun