Setelah beberapa trip gagal ikut dalam rombongan beruntung. Kali ini giliran keluarga saya yang mendapat kesempatan untuk jalan-jalan ke kota Dubai, dari perusahaan tempat suami bekerja. Bisa saja kami pergi dengan keluarga sendiri, tapi bila pergi bersama rasanya ada keseruan lain saat kita harus berbagi tempat dengan orang lain dalam sebuah bus.
Saya tinggal di Ruwais. Sebuah komplek perumahaan perusahaan. Untuk sampai ke Dubai, memerlukan waktu sekitar empat sampai lima jam perjalanan dengan kecepatan kendaraan 120km/jam.
Sepanjang perjalanan Ruwais-Dubai, kita akan disuguhkan dengan panorama khas padang pasir. Beberapa onta beriringan entah menuju kemana. Karena sepanjang mata melihat saya tidak melihat ada sebuah bangunanberupa kandang atau pun rumah. Hanya padang pasir yang berkelok menyerupai bukit-bukit yang nampak sejauh mata memandang. Sungguh pemandangna yang luar biasa. Selang satu jam perjalanan baru terlihat tempat peristirahatan yang bersih dan nyaman milik pemerintah UAE yaitu ADNOC .
Baru setelah kami akan sampai di kota Dubai, beberapa apartemen dan toko-toko serta beberapa fasilitas umum mulai terlihat makin ramai. Setelah sampai di hotel kami dipersilahkan beristirahat. Dan mengikuti beberapa jadwal jalan-jalan yang sudah tersedia.
Hari Pertama
Sampai di sebuah hotel, seorang resepsionist keturunan india meyambut ramah. Kami hanya menginap dua hari. Setelah cek in dan sampai di kamar,ruangan yang nyaman menyambut kami, sebuah sofa tamu yang bisa kami buat kasur sudah menyambut hangat. Sebuah meja makan bundar tak kalah hangat menyapa kami. Secarik kertas menu hotel menunggu untuk dibaca. Tapi sayang saya lebih suka kuliner di luar. Di sana juga sudah tersedia kompor dan mesin cuci.
Setelah beristirahat dan sholat ba’da dhuhur kami memulai jalan-jalan. Bus sudah menunggu di parkiran. Kami diajak menelusuri satu persatu mall di Dubai . Dubai sepertinya memang surganya belanja. Berbagai mall besar berdiri megah dan indah. Mall pertama yaitu Dragon Mall , kental sekali dengan nuansa china . Barang-barangnya pun sebagian besar adalah buatan china harganya pun lebih miring dari Mall lainnya.
Setelah kembali ke hotel dan beristirahat ba’da magrib kami mengunjungi burj khalifa yang fenomenal itu, kami menggunakan kereta monorer. Saat itu hari kamis dan keesokannya hari jumat sebagai libur nasioanal maka kereta yang kami tumpangi sangat penuh. Dan kami pun harus rela berdiri. Biaya pun tidak mahal kami membeli karcis sekali jalan sebanyak 10 dhs untuk berempat.
Setelah puas memandangi burj khalifa dan menikmati air mancur dancing kami pun beranjak pulang. Sebetulnya beberapa teman mengajak kami ke Sky Ice Dubai, salah satu tempat wisata salju buatan Di dubai. Tapi kami terlalu lelah dan memilih pulang.
Hari Kedua
Hari kedua di Dubai, kami habiskan di kolam renang terbesar di Dubai. Kolam renang dengan latar burj al arab sangat menyenangkan bagi anak-anak. Permainan dan wahana yang tersedia membuat anak-anak tidak mau beranjak dari dalam air. Ombak buatan, selancar, dan berbagai atraksi lainnya sungguh sayang jika dilewatkan.
Tak terasa hari kedua berlalu begitu cepat. Sore hari kami kembali ke hotel karena lelah berenang, dan bersiap untuk acara ketiga esok hari yang sangat saya tunggu-tunggu.
Ibnu Battuta Mall
Hari terakhir justru menjadi istimewa untuk saya karena tempat terakhir yang dikunjungi adalah sebuah Mall istimewa. Mengapa istimewa karena mall ini bernuansa sejarah. Yaitu Ibnu Battuta Mall.
Mall yang sangat megah dan menuai decak kagum. Sebuah bus membawa kami kearah jalan pulang menuju ruwais. Tepat di jalan Syeikh Zayyed road, Sebelum benar-benar meninggalkan Dubai bus berhenti di sebuah tempat yang saya fikir itu adalah sebuah hotel.
Gapura raksasa saat memasuki kawasan mall itu menyambut kami. Gapura dengan aksen cat bergaris seperti khas negara mesir itu melengkung indah mengikuti pola. Saya tak sabar melihat betapa indahnya bangunan di dalamnya.
Benar saja saya dibuat terpana oleh beberapa ornament yang terdapat di dalamnya. Masuk lebih jauh kedalam saya di sambut dengan atap mall yang berukir kemilau warna antara hijau, dan coklat keemasan.
Mall ini, memiliki suasana multi-budaya yang unik .Konsep retail, dimana area mall dibagi menjadi empat bagian; Keluarga & Kenyamanan, Mayor Department Store. Di lantai atas adalah pasar merk & Lifestyles, dan hiburan & leisure. Dengan harapan pelanggan menikmati berbelanja di lingkungan tematik dan bisa mencicipi aneka kuliner dengan nyaman. Karena luasnya Mall, kita juga bisa menaiki Beberapa electric car/golfcar yang berkeliling dengan gratis kearah manapun kita mau.
Seperti Mall lainnya Ada banyak yang bisa kita dapatkan dari produk anak-anak sampai usia dewasa dari merk local sampai International. Bioskop, Mushola yang nyaman dan bersih juga Suasana yang sangat menyenangkan dan berbeda dari Mall lainnya.
Menjelang pintu masuk, saya disambut patung-patung macan yang berkeliling dan mengeluarkan air mancur. Menapaki satu persatu ornament didalamnya membuat waktu terasa cepat bergulir. Patung Gajah tak kalah megah berjejer dengan stand-stand fashion dan assecoris serta food court yang beraneka macam. O ya, tidak usah khawatir dengan food court disana berbagai macam makanan tersedia, jika anda tidak biasa dengan masakan arab, maka masakan china, india Persia, Egypt dan asia juga terdapat di sana.
Ibnu Battuta Mall, merupakan pusat perbelanjaan terbesar bertema “dunia revolusi pengalaman dan hiburan”. Mallyang unik ini, dirancang untukmenghormati perjalanan dari penjelajah Arab yang terkenal Ibnu Batutah, campuran menarik dari lebih dari 275 pengecer, 50 restoran dan gerai makanan, 21 bioskop layar termasuk teater . Waktu yang disediakan sebanyak empat jam belum sempat saya mengelilingi seluruh Mall indah tersebut.
Mall ini membawa sensasi belanja yang istimewa. Sensasi belanja yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Kita seakan diajak ibnu batuta langsung untuk mengelilingi Negara-negara melalui stand- stand makanan dari berbagai Negara.
Bangunan di dalam mall seperti mengingatkan saya akan megahnya kejayaan Ibnu batuta, miniature perahu yang digunakan Ibnu batuta ratusan tahun lalu terpajang kokoh. Patung-patung dan beberapa tulisan dan peninggalan Ibnu batuta tertulis dalam beberapa figura kaca. Kita dapat membaca petualangan-petualangan yang telah dilalui Ibnu Batuta saat itu.
Untuk Yang Mau Kesini, Berapa sih Biayanya?
Untuk tempat menginap, Hotel di Dubai yang berbintang 4 berkisar 300-600 dhs atau 700 ribu perhari (pada hari-hari tertentu bisa diskon). Bisa juga memilih hotel apartemen jika kita ingin memasak sendiri, karena biasanya hotel tidak menyiapkan sarapan secara gratis.
Untuk mencapai Dubai, dari Indonesia harus membuat visa. Dan untuk ongkos ke dubai sekitar 4000 dhs, atau sekitar 10 juta rupiah jika anda memakai jasa etihad airline maka ongkos bisa include dengan mengurus visa turis, atau terima bersih.
Jika melalui bandara Abu dhabi, anda bisa naik taxi dari bandara dan berhenti di stasiun bus abu dhabi. Dilanjutkan dengan Bus menuju Dubai berkisar 13-16 dhs ( -/+ 30 ribu) Dari terminal dubai dilanjutkan dengan taxi bus atau monorer. Nama tempat tujuan tertera dalam setiap bus.
Hari terakhir kami di Dubai, membawa kenangan tak terlupakan. Dan kami berjanji untuk kembali menelusuri satu persatu wisata dubai dilain waktu. Siapa Mau Belanja? Ajak-ajak saya ya.
Untuk Informasi lebih lengkap bisa kunjungi http://www.ibnbattutamall.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H