Mohon tunggu...
Kinyak Kinyik
Kinyak Kinyik Mohon Tunggu... Editor - berita Tajam, bernyali, Aktual dan terpercaya dari semua Lini dengan Penuh IIntegritas dan terbaru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

capricorn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konteks Belajar Musti Diubah

24 Agustus 2020   10:07 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan guru sebuah sekolah swasta ( dokpri)

BrataNewsMedia.ID _ Pati_Opini_ 24/8/2020 --ddf-  saatnya mainset dan Konsepsi pelajaran dan Pembelajaran berubah, termasuk juga Perangkat Perangkat piranti belajar . Artinya  Guru -Guru  yang selama ini GAPTEK terpaksa Harus di Reformasi dean direvolusi Besar besaran.  Guru Guru Yang diseleksi dari kejar kejaran dan  Hasil KKN diangkat SBY Ke Bawah , memang semuanya tak mutu dan berkualitas Harus diperbaharui semua diPecat semua . 

Dunia Pengajaran harus dibersihkan dari Unsur Unsur  ORDE BARU , yang selalu meseragamkan siswa  tanpa memberi muatan Mutu dan Bobot Pembelajaran. Konsep KKN , Kolusi dan kedekatan yang disusun dari atas dan dari bawah, dimana siswa menjadi Orang tidfak berani salah, dan kurang percaya diri dalam hal apa  saja , termasuk dalam mengambil Keputusan tindakan otonom. 

Sejak Tahun 1985 Saat aku masih SMA dulupun aku sudah membayangkan sekolah Tanpa kelas dan  , Gedung sekolah Tanpa Murid , sebab Pembelajaran dapat diselenggatakan dimana-mana termasuk di rumah, semua itu Jelas penghematan Anggaran semua , sebab Transportasi  juga berkurang . terobosan dan Hikmat Corona , menjadi berkah  Inovasi teknologi terapan dan  praktis di dalam dunia Pendidikan . kompetensi dan ekspektasi juga harus terjamin. Saran Saya Kepad pemerintah . 

Kepras Habis dan pecat saja semua  Angkatan Guru Guru di SD sampai SMA pada angkatan 2011  Ke bawah sampai angkatan 45 ' , tekecuali Peguruan Tinggi , karena  pembelokan Sejarah itu  dirancang Orde Baru sejak Tahun 1965 dan mengental di dalam darang dan sanubari mereka sehingga sulit sekali mereka mendapat Pencerahan dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Indonesia Memang Hareus berubah , Gutru Guru Ortodok dan penindas Murid , gaptek dan ketinggalan teknologi saatnya diberhentikan dan  di lepas semua Jabatannya sebagai guru , 

sebab guru  adalah pilar demokrasi , satu satunya  penyelesaian adalah Pemberhentian Guru Guru bermasalah , baik akademis , IQ  dan TUa serata   yang bodoh dan tidak efektif, sebab Guru Yang bodoh hanya membebani negara , Apalagi yang penyakitan Musti diberhentikan dengan hrimat diganti dengan yang sehat . 

Giri-Guru Tua saatnya dipensiun  Massal, sebab hanya hanya akan menyemaikan akara -akar persoalan baru dan membanding dengan masa lalunya yang silam , sisa sisa Pendidikan kolonial yang masih dibawanya dengan pola mengajar dengan gaya sekarang , yang serba Gawai Gaget. Sekaranglah ada Massa Sekolah tanpa Murid Hanya Guru 3 orang dan seortang kepala sekolah , sebab seluruh manajemen sistem persokolahan dikerjakan terpadu di DAPODIK .

Sekarang era dimana  tidak diperlukan lagi pengawas Sekolah  dan kordinator Dinas Pendidikan yang kerjanya Meloroti dan meeras Guru seperti Kambing balapan  , Guru Guru Tua  sekira Umur 45 Tahun sebaiknya segera di dipensiunkan  saja , Tanpa pensiun dan tak perlu Pesangon , Lebih Baik untuk memperbaiki Dunia Pendidikan dan  memngangkat Sumber Sumber Optimalisasi guru yang baru dan Fresh graduat , 

Guru Guru yang membusuk di sekolah akibat dendam sejarah dijajah guru guru senior dan Negeri juga diRumahkan semua saja. Tak perlu Guru Honor honoran lagi K I ataupun sampi 4 , semua Guru di pecat semua digantikan dengan mesin peretas, anak anak dibelajari Komputer semua untuk hacking dan Membajak serta meretas berita atau Khabara Orang dewasa . 

Sebab semua Guru Guru angkatan rata rata ketinggalan Zaman , emosian, temper dan Guoblog. Suka meiting dan menjajah anak buah , dan semua Pekerjaan sistem kertas dan tandatangan tak lagi dibutuhkan , digantikan dengan Kode decoding . Merdeka Belajar dan belajara Mandiri yang tercerahkan sebagaimana saya angankan di era 80 puluhan dimana emosi Guru di rumah dibawa ke persekolahan, dan Bulliyying guru Guru yang dikatakan orang bermartabat melebihi kekerasan preman Terminal . 

Kita dihadapkan dengan pelayanan yang ramah, dengan teknologi dan kecer5dasan  emosional dan peralatan yang Canggih dan mahal. Guru gru Konnmsional dan o\oodok yang ketinggalan belajara dan  bobrok cara fikirnya saatnya dirumahkan .karena kenyataannya sudah di rumah.( sholihul hadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun