Saya angkat topi dengan hasil kerja beliau. Apalagi saya yang belum berkarya apa apa hanya bisa cuap cuap saja. Dan sebagai rakyat biasa saya bersyukur mempunyai pemimpin seperti beliau. Tetapi kalau untuk Jakarta? dimana persaingan "Robin Hood" dan "begal" politik menjadi satu, pemimpin yang bermodal "reaksi massa" itu sangatlah berbahaya. Levelnya sudah sangat sensitif mayoritas vs minoritas. Sepanjang hidup saya yg selalu dikategorikan sebagai anggota "minoritas", yang selalu anti mainstream.
Orang bilang A, saya selalu B, Banyak orang memilih B saya kok A. Ini nasib saya entah dari lahir, saya selalu cenderung dikategorikan kepada mereka yang minoritas. Padahal tidak ada niat untuk nyleneh apalagi "ngajak ribut".. ahh...those negativity... Jadi, saya membutuhkan pemimpin yang tidak hanya tidak mudah terjebak pada retorika media tapi juga tidak gampang bermain massa ketika membuat dan mengambil keputusan. Dan wajar jika saya lebih merasa "aman" dengan Ahok sebagai pemimpin karena ngeri dengan pemimpin yang bergerak karena "massa".
Note: pertimbangan ini bisa berubah sewaktu waktu melihat situasi dan perkembangan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H