Mohon tunggu...
Kintan Rahmaeda Cahyaningtias
Kintan Rahmaeda Cahyaningtias Mohon Tunggu... Guru - Pelajar

Mahasiswi PPG Unissula Semarang 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Matematika Berdiferensiasi: Membuat Guru Kerepotan?

5 Oktober 2024   09:20 Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

          

Mata Kuliah Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Dosen Pengampu Ibu Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd.

PPG Calon Guru 2024 Gelombang 2 Universitas Islam Sultan Agung Semarang      

Kintan Rahmaeda Cahyaningtias || 24402400355

          Pembelajaran terdiferensiasi adalah metode yang mengakomodasi dan menghargai keragaman belajar siswa berdasarkan kesiapan, minat, dan preferensi mereka dalam belajar. Menurut Tomlinson (1999), pendekatan ini bertujuan untuk menyesuaikan strategi pengajaran agar sesuai dengan perbedaan individual di antara siswa. Namun, pembelajaran terdiferensiasi bukan berarti guru harus menggunakan metode yang sepenuhnya berbeda untuk setiap siswa atau memberikan tugas yang berbeda-beda dalam setiap kesempatan. Ide dasarnya adalah memastikan semua siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, tanpa mengganggu kelancaran proses belajar di kelas.

          Meski konsep ini telah diperkenalkan sejak lama, penerapannya masih menimbulkan banyak tantangan di sekolah. Banyak guru, terutama di mata pelajaran yang kompleks seperti matematika, merasa kerepotan dalam mengatur waktu, menyiapkan modul ajar yang variatif, serta menyesuaikan metode pengajaran dengan kemampuan siswa yang beragam. Seorang guru matematika di salah satu SMP Swasta di Semarang mengungkapkan bahwa menerapkan pembelajaran berdiferensiasi setiap hari bisa sangat merepotkan. "Tidak semua kelas siap menerima metode ini, terutama kelas dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah atau sangat aktif," ujarnya.

          Namun, pembelajaran berdiferensiasi dapat menghasilkan dampak positif, terutama di kelas-kelas yang siswanya memiliki minat belajar yang tinggi. Guru yang mampu menyesuaikan konten dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa melaporkan hasil belajar yang lebih baik dan tujuan pembelajaran yang tercapai dengan efektif.

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

          Untuk memudahkan penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memilih tiga bentuk diferensiasi: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.

  1. Diferensiasi Konten: Guru dapat menyajikan materi ajar yang bervariasi tergantung pada kemampuan siswa. Siswa dengan kemampuan lebih tinggi dapat diberikan materi yang lebih kompleks, sementara siswa lain dapat memulai dari konsep dasar.
  2. Diferensiasi Proses: Metode ini memungkinkan siswa untuk belajar melalui proses yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Misalnya, beberapa siswa mungkin lebih cepat memahami materi melalui kegiatan praktis, sedangkan yang lain membutuhkan lebih banyak waktu dan penjelasan tambahan.
  3. Diferensiasi Produk: Dalam hal ini, siswa dapat menunjukkan pemahaman mereka melalui produk yang beragam, misalnya melalui proyek, presentasi, atau ujian tertulis, tergantung pada preferensi mereka.

Dengan penerapan yang tepat, pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya menguntungkan siswa tetapi juga memudahkan guru dalam menyeimbangkan kebutuhan berbagai tipe pelajar di kelas. Guru tidak perlu membuat banyak bahan ajar setiap kali, melainkan cukup menyesuaikan materi dan metode pengajaran yang relevan dengan situasi belajar di kelas.

Tantangan dan Solusi

          Meski memiliki potensi yang besar, pembelajaran berdiferensiasi tetap memerlukan penyesuaian dan upaya ekstra dari guru. Salah satu tantangan terbesar adalah mempersiapkan variasi materi ajar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh siswa dalam waktu yang terbatas. Untuk mengatasi hal ini, kerjasama antara guru dan sekolah dalam menyediakan sumber daya dan pelatihan yang memadai sangat diperlukan.

          Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi menuntut guru untuk memiliki manajemen waktu yang baik, terutama dalam hal mengalokasikan waktu untuk merencanakan pembelajaran, menilai kemajuan siswa, dan menyesuaikan strategi mengajar. Penggunaan teknologi pendidikan dapat menjadi solusi efektif, seperti platform e-learning yang memungkinkan guru mengelola bahan ajar secara lebih efisien dan personalisasi tugas dengan lebih mudah.

          Pada akhirnya, keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi bergantung pada kesiapan guru dan dukungan dari lingkungan sekolah. Dengan upaya bersama, metode ini dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun