Mohon tunggu...
Kintan Harum Puspita
Kintan Harum Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Currently studying International Relations.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kilas Balik: Tiga Perang di Kawasan Asia Pasifik yang Banyak Memakan Korban

1 Juli 2023   18:00 Diperbarui: 1 Juli 2023   18:06 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ditulis oleh Kintan Harum Puspita, Aqil Diningrat dan Golda Meir Orfinez Nainggolan.

Sebagai kawasan, Asia-Pasifik menjadi kawasan yang cukup luas dan penuh perhelatan hebat tidak hanya dari antara negara yang berada di kawasan, tetapi juga negara yang berada di luar kawasan pun turut andil dalam kontribusi di wilayah ini. Kontribusi yang diberikan dapat bermacam-macam, mulai dari aspek ekonomi dan budaya, hingga peperangan antar sesama. Berikut adalah 3 perang yang paling berdampak besar terhadap Asia-Pasifik sebagai kawasan hingga saat ini.

1. Perang Dunia Ke-II

Konflik dahsyat Perang Dunia II, meskipun dipicu oleh ketegangan di Eropa, bergema di seluruh dunia, meninggalkan dampak yang mendalam dan mengerikan di Asia. Terlepas dari asal-usul perang di negeri-negeri yang jauh, benua Asia menjadi saksi invasi yang menghancurkan, pendudukan brutal, dan kekejaman tak terkatakan yang membentuk kembali takdirnya dan melukai rakyatnya selama beberapa generasi mendatang. Dengan invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939, agenda ekspansionis agresif Hitler memicu reaksi berantai dari deklarasi perang, menarik kekuatan besar seperti Inggris, Prancis, dan akhirnya Amerika Serikat. Maka dimulailah perjuangan selama enam tahun yang akan menelan dunia, selamanya mengubah jalannya sejarah.

Apa Nasib Kawasan Asia-Pasifik pada Perang Dunia ke-II?

Menyusul serangan di Pearl Harbor pada bulan Desember 1941, Jepang dengan cepat memperluas kendalinya, merebut Hong Kong, Singapura, Filipina, Burma (sekarang Myanmar), Hindia Belanda (sekarang Indonesia), dan berbagai Kepulauan Pasifik. Wilayah pendudukan menghadapi pemerintahan Jepang yang brutal yang ditandai dengan perlakuan kasar, kerja paksa, dan kekejaman. Pendudukan menyaksikan pembantaian, seperti Pembantaian Nanking di Tiongkok, dan Pawai Kematian Bataan yang terkenal di Filipina. Gerakan perlawanan lokal muncul di seluruh wilayah, berperang melawan pendudukan Jepang. Kampanye Burma, yang dipimpin oleh pasukan Inggris, India, dan Tiongkok, bertempur melawan Jepang di Burma untuk mengamankan rute pasokan vital dan memukul mundur pasukan Jepang. Dan akhirnya puncak yang brutal, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, yang mengakibatkan Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945.  Jepang kehilangan hampir 200.000 nyawa dari kedua bom atom tersebut, ini mengakhiri perang di Pasifik.

Penyerahan Jepang dan Akhir dari Perang Dunia II

Sekutu, yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris Raya, Uni Soviet, dan negara-negara lain, perlahan-lahan menguasai kekuatan Poros. Titik balik di Eropa datang dengan kemenangan Soviet di Pertempuran Stalingrad, sementara Jepang menyerah menyusul dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Perang secara resmi berakhir pada tahun 1945, menandai dimulainya era baru yang dibentuk oleh negara adidaya Amerika Serikat dan Uni Soviet yang muncul. Perang Dunia II meninggalkan dampak abadi di wilayah tersebut. Kekalahan Jepang menyebabkan berakhirnya pemerintahan kolonial, dengan berbagai negara di Asia Tenggara dan Pasifik memperoleh kemerdekaan atau beralih ke pemerintahan sendiri. Itu juga membuka jalan bagi munculnya kekuatan regional baru, seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet, dan menyiapkan panggung untuk Perang Dingin.

2. Vietnam War atau Perang Vietnam
Lebih dari tiga juta korban, Perang Vietnam atau bisa dikenal dengan Perang Indochina II adalah perang yang terjadi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Perang ini dipicu oleh persaingan ideologi yang dipunya Vietnam Utara dengan ideologi komunisnya  dan Vietnam Selatan dengan SEATO yang sebagai organisasi internasional yang memiliki objektif untuk dapat membendung pengaruh komunis di wilayah Asia Tenggara. Perang ini terjadi 20 tahun dari 1 November 1955 hingga 30 April 1975.

Dampak Perang Vietnam 

Selain berdampak terhadap tiga juta korban namun perang ini juga memberikan luka hingga 12 juta penduduk Vietnam yang bahkan harus mengungsi. Lalu perang ini juga menewaskan 58.000 orang Amerika dan dua juta lebih warga sipil Vietnam. Tidak hanya nyawa namun Vietnam juga terpuruk dari aspek ekonomi serta infrastruktur yang hancur akibat perang ini. Dampak yang serius juga dialami tidak hanya oleh Vietnam itu sendiri namun Amerika Serikat, Wilayah Asia-Pasifik bahkan masyarakat dunia pun merasakan konsekuensi ekonomi yang cukup berat dari perang ini, lantaran perang ini turut membuat Amerika Serikat mengeluarkan dana sebesar lebih dari 120 miliar dollar untuk berperang yang dimana pengeluaran yang besar ini juga turut menimbulkan inflasi terhadap ekonomi global terlebih di saat yang sama krisis minyak terjadi di seluruh dunia.

Akhir dari Perang Vietnam

Selama dua dekade lebih, Vietnam Utara paham bahwa kemungkinan mereka untuk dapat menang melawan Vietnam Selatan sangat kecil, lantaran Vietnam Selatan memiliki dukungan dari Amerika Serikat baik dari segi tentara maupun persenjataan militer yang cukup canggih. Bahkan walaupun telah didukung oleh negara China serta Uni Soviet namun dukungan tersebut tidak bisa menandingi dukungan Amerika Serikat terhadap Vietnam Selatan. 

Meskipun begitu, perang ini berakhir dengan pemenangnya yakni Vietnam Utara sebab karena menyerahnya Vietnam Selatan yang didasari oleh perjanjian perdamaian yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Vietnam Utara sehingga mengakhiri permusuhan yang terjadi antar dua negara tersebut dan berdampak terhadap melemahnya kekuatan Vietnam Selatan, ditambah lagi dengan perang yang terus berlanjut hingga 30 April 1975. Pada hari yang sama Vietnam Utara berhasil merebut Saigon yang notabenenya sebagai ibukota Vietnam Selatan dan menamainya dengan kota Ho Chi Minh.

3. The Korean War atau Perang Korea

Memakan hingga lima juta angka kematian, Perang Korea atau The Korean War merupakan salah satu konflik paling destruktif di era modern ini. Bahkan, jumlah kematian dari perang yang melibatkan Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) serta Republik Korea (Korea Selatan) ini mampu menyaingi jumlah kematian warga sipil pada perang besar lainnya, yaitu Perang Dunia II hingga Perang Vietnam. 

Mengapa perang ini bisa terjadi?

Akar dari pecahnya perang ini terjadi ketika Uni Soviet mengalahkan Jepang dalam Perang Dunia II. Setelah kemenangannya, Uni Soviet menduduki Semenanjung Korea di utara paralel ke-38 dan pasukan AS menduduki selatan. Korea pada akhirnya dimaksudkan untuk dipersatukan kembali, tetapi Uni Soviet kemudian mendirikan pemerintahan komunis di zona mereka, mencegah penyatuan Korea, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil alih zona AS pada tahun 1947 dan bertujuan untuk menciptakan negara pan-Korea yang demokratis. Kala itu, Korea Utara menginvasi Korea Selatan dengan bantuan dan kendali dari Uni Soviet, yang mana meningkatkan konflik ke skala global. Konflik antara kedua negara ini memanas ketika Republik Rakyat Tiongkok memihak Korea Utara dalam konflik tersebut, sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, memihak Korea Selatan. Di tengah perang partisan di selatan, Republik Korea akhirnya didirikan pada tahun 1948. Pada tahun 1950, kekerasan telah meyakinkan pemimpin Korea Utara, Kim Il-Sung, bahwa perang di bawah naungan Soviet diperlukan untuk reunifikasi, perang pun tak dapat dihindarkan lagi. Sesaat setelahnya, sebanyak 75.000 Tentara Rakyat Korea Utara menyerbu paralel ke-38, batas antara Republik Rakyat Demokratik Korea yang didukung Soviet di utara dan Republik Korea yang pro-Barat ke Selatan. Invasi ini merupakan aksi militer pertama dari Perang Dingin.

Seberapa besar dampak dari Perang Korea?

Setelah beberapa kali melintasi paralel ke-38, pertempuran pun terhenti dan korban bertambah hingga tanpa ada yang bisa ditunjukkan untuk mereka. Sementara itu, para pejabat Amerika bekerja dengan cemas untuk menciptakan semacam gencatan senjata dengan Korea Utara. Meskipun pada awalnya hanya melibatkan dua negara, mereka khawatir, konflik ini akan menjadi perang yang lebih luas dengan Rusia dan China—atau bahkan, seperti yang diperingatkan beberapa orang, Perang Dunia III. Akhirnya, Perang Korea berakhir pada Juli 1953. Secara keseluruhan, sekitar 5 juta tentara dan warga sipil kehilangan nyawa mereka dalam apa yang oleh banyak orang di AS disebut sebagai "Perang yang Terlupakan" karena kurangnya perhatian yang diterima dibandingkan dengan konflik yang lebih terkenal seperti Perang Dunia I dan II dan Perang Vietnam. 

Titik terang dari Perang Korea

Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa mencapai gencatan senjata dengan China dan Korea Utara pada 27 Juli 1953. Zona demiliterisasi (DMZ) kemudian didirikan di sepanjang paralel ke-38, yang kemudian disusul dengan tuduhan kontroversial bahwa Korea Utara telah melecehkan dan membunuh tawanan perang dalam proses pemulangan tawanan perang menjalani manajemen "negara netral". Secara kritis, ketentuan gencatan senjata disetujui secara diam-diam tetapi tidak pernah ditandatangani secara resmi oleh pemerintah Korea Selatan. Oleh karena itu, perdamaian antara Utara dan Selatan tetap rapuh. Semenanjung Korea tetap terbagi hingga hari ini. 

Referensi

The Far East campaign. (n.d.). National Army Museum. https://www.nam.ac.uk/explore/far-east-campaign

World War II in the Pacific. (n.d.). Holocaust Encyclopedia | United States Holocaust Memorial Museum. https://encyclopedia.ushmm.org/content/en/article/world-war-ii-in-the-pacific

Westheider, James E. (2007). American Soldiers' Lives: The Vietnam War. Greenwood Press

A&E Television Networks. (n.d.). Korean War - Causes, Timeline & Veterans. History.com. https://www.history.com/topics/asian-history/korean-war  

Encyclopædia Britannica, inc. (2023, June 26). Korean War. Encyclopædia Britannica. https://www.britannica.com/event/Korean-War 

The impact of the Korean War on the Cold War - Sage Journals. (n.d.). https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/002200278002400401  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun