Mohon tunggu...
Kintan Aghna khaira
Kintan Aghna khaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang Mahasiswi Prodi Ilmu Politik di Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bayang-Bayang Krisis Gizi di Asmat: Apa yang Belum Kita Selesaikan?

24 Januari 2025   10:44 Diperbarui: 24 Januari 2025   11:05 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Kintan Aghna Khaira 

Lima tahun lebih telah berlalu sejak wabah campak dan gizi buruk melanda Asmat pada akhir 2017 dan awal 2018, namun bayang-bayang krisis kesehatan tersebut masih menghantui wilayah ini. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, pertanyaan mendasar tetap ada: mengapa gizi buruk masih menjadi momok bagi masyarakat Asmat?

Pemerintah dan berbagai organisasi kemanusiaan telah mengerahkan bantuan, namun tampaknya solusi yang ditawarkan belum menyentuh akar permasalahan. Ketersediaan pangan yang terbatas, akses layanan kesehatan yang minim, dan infrastruktur yang belum memadai menjadi faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini. Tanpa perbaikan signifikan dalam aspek-aspek tersebut, sulit membayangkan perubahan positif yang berkelanjutan.

Lebih dari sekadar intervensi jangka pendek, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal, peningkatan akses pendidikan, dan pembangunan infrastruktur dasar. Tanpa komitmen nyata dan berkelanjutan dari semua pihak, mimpi akan Papua yang sehat dan sejahtera akan tetap menjadi angan-angan belaka.

Sumber: 

  • Artikel: "Mengapa Gizi Buruk Masih Menjadi Ancaman di Asmat Lima Tahun Setelah Wabah?"
    Sumber: BBC Indonesia
  • Foto: Liputan6.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun