Oleh: Kintan Aghna KhairaÂ
Lima tahun lebih telah berlalu sejak wabah campak dan gizi buruk melanda Asmat pada akhir 2017 dan awal 2018, namun bayang-bayang krisis kesehatan tersebut masih menghantui wilayah ini. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, pertanyaan mendasar tetap ada: mengapa gizi buruk masih menjadi momok bagi masyarakat Asmat?
Pemerintah dan berbagai organisasi kemanusiaan telah mengerahkan bantuan, namun tampaknya solusi yang ditawarkan belum menyentuh akar permasalahan. Ketersediaan pangan yang terbatas, akses layanan kesehatan yang minim, dan infrastruktur yang belum memadai menjadi faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini. Tanpa perbaikan signifikan dalam aspek-aspek tersebut, sulit membayangkan perubahan positif yang berkelanjutan.
Lebih dari sekadar intervensi jangka pendek, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal, peningkatan akses pendidikan, dan pembangunan infrastruktur dasar. Tanpa komitmen nyata dan berkelanjutan dari semua pihak, mimpi akan Papua yang sehat dan sejahtera akan tetap menjadi angan-angan belaka.
Sumber:Â
- Artikel: "Mengapa Gizi Buruk Masih Menjadi Ancaman di Asmat Lima Tahun Setelah Wabah?"
Sumber: BBC Indonesia - Foto: Liputan6.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI