Mereka memprotes penghilangan insentif dari perusahaan justru di saat harga bahan bakar minyak (BBM) tengah melambung tinggi. Anton, salah satu kurir Shopee Xpress yang kemarin ikut melakukan aksi di SCBD menjelaskan bahwa penghasilannya turun hingga Rp 45.000 per hari akibat penghilangan insentif.
Anton menyebut penghilangan insentif itu diinfokan manajemen pada 4 September, sehari setelah kenaikan BBM, dan mulai berlaku sejak 13 September. Sejak saat itu, Anton pun bersama rekan-rekannya melakukan mogok kerja dan menyampaikan aksi protes.Â
Awalnya, aksi hanya dilakukan di gudang masing-masing. Namun karena sudah berhari-hari tak ada tanggapan, maka kurir Shopee dari wilayah Bogor dan Bekasi pun kemarin mendatangi langsung kantor pusat Shopee di SCBD untuk melakukan aksi protes. "Kami enggak minta kenaikan gaji kok dengan kenaikan BBM ini, kami cuma minta penghasilan kami jangan diturunkan," kata Anton
Sedangkan menurut tanggapan dari Shopee Express, Shopee Express telah mengakui adanya penghapusan insentif bagi kurirnya. Penyesuaian tarif ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem layanan. Meskipun melakukan penyesuian, shopee mengklaim sekma insentifnya masih kompetitif jika dibandingkan jasa logistik serupa.
Dengan adanya penghapusan insentif ini pihak shopee mengkaui adanya pemberian dana dukungan operasional dengan yotal hingga Rp 176.000 pada september 2022, selain asuransi kecelakaan kerja yang sudah berjalan saat ini.
Artikel ini dibuat Oleh Kintana Fatmayanti (211011200229) Mahasiswa Universitas Pamulang"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H