Mohon tunggu...
Kinsky KharismaPutri
Kinsky KharismaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Pariwisata 19, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI Kelompok 82: Pendataan Kepemilikan BPJS Warga Desa Kertamukti Kecamatan Cipatat

14 Agustus 2022   17:09 Diperbarui: 14 Agustus 2022   17:18 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi kegiatan tahunan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mahasiswanya. Tahun ini kegiatan tersebut mengusung tema Kuliah Kerja Nyata Tematik berbasis SDG's Desa yang bertemakan "Menguatkan dan Meningkatkan Program Sustainable Development Goals (SDG's) Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek".  

Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 11 Juli 2022 hingga 11 Agustus 2022.  Sebanyak 7.089 mahasiswa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini dan dikelompokan menjadi 191 kelompok besar. Mahasiswa yang sudah dibagi kedalam kelompok besar, dimana didalamnya beranggotakan 30 peserta KKN Tematik UPI yang juga didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).. 

Pada program ini Universitas Pendidikan Indonesia bersama LPPM UPI membagi lokasi KKN berdasarkan domisili peserta KKN TEMATIK UPI. Kelompok 82 mendapatkan lokasi KKN di Desa Kertamukti Kecamatan Cipatat. Kelompok ini mendapatkan tema SDG's Desa yakni "Desa Tanpa Kemiskinan". 

Untuk mempermudah kegiatan KKN, kelompok 82 membagi anggotanya menjadi kelompok kecil yang memiliki fokus program kerja yang berbeda-beda, yaitu kelompok Kemiskinan, Kesehatan, Kependidikan, Air Bersih, Hunian dan Aset Modern. 

Salah satu program kerja kelompok kesehatan adalah mendata kepemilikan BPJS warga Desa Kertamukti oleh Awin Ariefiansyah (Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi), Onief Firdaushipa M (Ilmu Komunikasi), Salma Hanifah (Ilmu Komunikasi), Fadilah Nur Rahma (Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia), Kinsky Kharisma Putri (Pendidikan Pariwisata).  

Tidak hanya melakukan pendataan, kami juga mewawancarai warga mengenai penggunaan BPJS Kesehatan. 

BPJS sendiri merupakan singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yaitu lembaga khusus yang bertugas untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan bagi masyarakat, PNS, serta pegawai swasta. Program ini mulai diselenggarakan pada tahun 2014 melalui dasar hukum Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. 

BPJS sendiri memiliki 2 kelompok yaitu BPJS peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan peserta Bukan Penerima Bantuan (non-PBI). BPJS jenis PBI adalah BPJS yang diperuntukan bagi masyarakat yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu menurut data dari Dinas Sosial. 

BPJS ini tidak memungut biaya sepeserpun, melainkan biaya ditanggung pemerintah sepenuhnya. Sedangkan, BPJS non-PBI adalah BPJS yang diperuntukan bagi orang yang tidak tergolong fakir miskin dan tidak mampu, pada BPJS jenis ini peserta diwajibkan membayar iuran yang sudah ditetapkan setiap bulannya. 

Dokpri
Dokpri

Setelah melakukan konsultasi dengan pihak desa, kami diizinkan untuk mendata kepemilikan BPJS di Desa Kertamukti. Dalam pengambilan data BPJS ini, di hari pertama kami mulai melakukan pendataan pada tanggal 26 Juli 2022 di RW 01, 16, 17, 18 dan hari kedua pada tanggal 27 Juli 2022 di RW 06, 07, 08, 10, 12. 

Sebelum itu kami meminta izin terlebih dahulu kepada Ketua RW untuk mendata kepemilikan BPJS dan pada akhirnya kami pun diberi izin untuk mendata kepemilikan BPJS. Kami pun langsung mendatangi rumah warga atau sekumpulan warga yang sedang berkumpul untuk mendata kepemilikan BPJS. 

Kami melakukan pendataan berupa pengisian angket yang didalamnya terdapat pendataan kepemilikan BPJS, selain pendataan kepemilikan BPJS di dalam angket juga terdapat riwayat penyakit, pengobatan, dan riwayat Covid-19. 

Pendataan di RW  tersebut dilaksanakan secara door to door atau mendatangi dari rumah ke rumah.  Selain untuk mendapatkan data, kami juga bermaksud menjalin silahturahmi kepada masyarakat di Desa Kertamukti.

Kepemilikan kartu BPJS di Desa Kertamukti masih tergolong rendah. Mahasiswa mengambil sampel sebanyak 50 orang untuk di data mengenai kepemilikan kartu BPJS nya. 50 orang tersebut terdiri dari warga Desa Kertamukti. Dari hasil survei yang ada, sebagian besar warga desa tidak memiliki kartu BPJS. 

Dan sebagian lagi yang memiliki, kebanyakan dari mereka memakai kartu BPJS jenis Penerima Bantuan Iuaran (PBI). Biasanya warga desa menggunakan kartu BPJS ini untuk berobat ke Puskesmas jika sedang mengalami sakit seperti flu dan demam. 

Namun tak jarang juga kartu BPJS ini dipergunakan di fasilitas kesehatan yang lain, misalnya di klinik dan juga rumah sakit. Kebanyakan dari data yang di dapat untuk di rumah sakit sendiri BPJS biasanya dipergunakan untuk ibu yang ingin melahirkan, untuk melakukan operasi, baik operasi kecil sampai operasi besar. 

Hasil dari pendataan yang kami lakukan adalah warga desa Kertamukti lebih banyak memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat) dibandingkan BPJS dan adanya keinginan masyarakat untuk mendaftar kepemilikan kartu BPJS. Selain itu, kami tetap mencari data kepemilikan asli yang terdaftar di Kantor Desa Kertamukti. Dari data tersebut didapatkan tingkat kepesertaan BPJS/JKN/KIS dengan jumlah terdaftar dari Desa Kertamukti yaitu 2.214 orang. 

Dari data yang telah kami peroleh juga, bisa kami perkirakan bahwa kepemilikan BPJS ini akan bertambah dari waktu ke waktu. Mengingat kepemilikan kartu tersebut sangat penting bagi jaminan sosial kesehatan dan adanya antusias warga yang ingin mendaftarkan dirinya untuk membuat kartu BPJS. Maka kami pun turut membantu mensosialisasikan mengenai cara mendaftarkan diri untuk membuat kartu BPJS ini. 

Harapannya semoga masyarakat sadar akan kepemilikan BPJS, karena dengan adanya kepemilikan BPJS kesehatannya akan terjamin. Kesehatan merupakan suatu harapan dan keinginan semua manusia, namun tidak ada manusia yang tidak mengalami sakit. 

Sakit dan sehat selalu datang silih berganti dalam kehidupan manusia. Sehat merupakan keinginan dan harapan semua manusia, namun tidak ada manusia yang tidak mengalami sakit, setiap manusia pasti pernah merasakan sakit sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidup. Sakit dan sehat merupakan suatu gejala yang dialami manusia tergantung manuasianya bagaimana menjaga tubuhnya agar tetap sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun