Mohon tunggu...
Sukino Kinoi
Sukino Kinoi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik Lembaga Pendidikan di Jogja, Ketua Takmir Masjid

Saya Sukino tinggal di Jogja. Sejak usia sekolah saya hobi baca dan nulis. Berulang kali hasil tulisan saya tampil di koran local Jogja. Topik favorit selama ini, saya suka parenting dan motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mengenal Lebih Dekat dengan Sarung

3 April 2024   23:55 Diperbarui: 4 April 2024   00:05 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi orang Indonesia, mendengar kata "sarung", terasa sudah tidak asing lag di telingai. Kain yang dijahit kedua ujungnya sehingga membentuk seperti pipa ini banyak digunakan oleh kaum adam dan penggunaanya cukup identik dengan fungsi ibadah.

Meskipun sering dikaitkan dengan aktivitas ibadah, sarung juga digunakan oleh penganut agama lain seperti Hindu, walupun sarung yang digunakan terbuat dari bahan dan motip yang berbeda. Selain itu, sarung juga biasa untuk penggunaan resmi seperti upacara perkawinan atau sebagai pelengkap baju daerah tertentu.

Melansir laman wikipedia, sarung merupakan sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa/tabung. Ini adalah arti dasar dari sarung yang berlaku di seluruh wilayah  Indonesia.

Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah).

Perlu dipahami bersama bahwa kain sarung dibuat dari bermacam-macam bahan: katun, poliester, atau sutera.


Selain beberapa tujuan penggunaan seperti tersbut diatas, masih banyak kegunaan satung untuk aktivitas sehati-hari, antara lain :

1. Sebagai pelengkap gaya berpakaian

Tidak bisa dipungkiri dalam dunia busana, keberadaan sarung dapat digunakan sebagai pelengkap dalam berbusana. Bagi orang Betawi, menggunakan sarung bertujuan sebagai pelengkap dalam gaya berbusana. terutama busana yang digunakan oleh kaum pria.

2. Sebagai penutup aurat

Saat dalam keadaan darurat. sarung bisa digunakan sebagai alternatif untuk penutup aurat baik itu  pria ataupun wanita.

3. Sebagai selimut saat tidur

Bagi sebagian orang, sarung juga dapat dijadikan sebagai alternatif jika tidak ada selimut tidur. Bahkan saat  bapak-bapak yang sedang melakukan ronda di kampung, sarung digunakan untuk selimut, penangkal angin malam.

4. Sebagai ciri budaya santri

Banyak yang melihat bahwa sarung identik dengan santri, khususnya para santri yang ada di pondok pesantren tradisional. Bagi sbagian masyarakat, rasanya selalu ada yang kurang ketika melihat santri yang tidak memakai sarung, baik di dalammaupun di luar pondok.

5. Penutup kursi atau meja

Di wilayah tertentu, di Indonesia, sarung sering digunakan sebagai penutup kursi atau meja untuk melindungi permukaan dari debu dan kotoran. Penutup kursi atau meja yang terbuat dari sarung dapat memberikan sentuhan tradisional dan estetika yang menarik pada ruangan.

Selain itu, penggunaan sarung sebagai penutup juga dapat membantu menjaga kebersihan dan memperpanjang umur pakai perabotan, karena terlindung dari angin maupun udara panas matahari.

Maih banyak lagi manfaat sarung untuk aktivitas sehari-hari. Sehingga tidak mengherankan, apabila keberadaan sarung tidak pernah hilang dari masa ke masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun