Mohon tunggu...
Sukino Kinoi
Sukino Kinoi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik Lembaga Pendidikan di Jogja, Ketua Takmir Masjid

Saya Sukino tinggal di Jogja. Sejak usia sekolah saya hobi baca dan nulis. Berulang kali hasil tulisan saya tampil di koran local Jogja. Topik favorit selama ini, saya suka parenting dan motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Menjadikan Bersyukur Sebagai Gaya Hidup

13 Maret 2024   01:17 Diperbarui: 13 Maret 2024   01:18 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Agar lebih detail dan terperinci dalam membahas bersyukur, di bawah ini akan dipilahkan menjadi dua, yakni bersyukur kepada Alloh SWT dan bersyukur kepada manusia.

            Bersyukur kepada Alloh SWT yang berupa ucapan, misalnya dengan mengucapkan lafal alhamdulillah, alhamdulillahi robbil aalamin, atau ucapan sejenisnya. Sedangkan ujud bersyukur melalui perbuatan, antara lain dengan semakin meningkatkan amal ibadahnya, tertib shalat lima waktunya, menunaikan puasa Ramadan sesuai petunjuk dan amalan lainnya.

            Adapun wujud bersyukur melalui ucapan kepada manusia, bisa menyampaikan kata "terima kasih" atau sejenisnya. Sedangkan wujud bersyukur berupa tindakan, misalnya dengan memberi hadiah kepada teman/tetangga. Atau saat di rumah memasak daging, maka diperbanyak kuahnya, kemudian tetangga diberi hasil masakannya. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.

            Apabila setiap manusia bisa menjalankan tindakan seperti tersebut diatas secara rutin, konsisten dan terus-menerus dalam kehidupan sehati-hari, maka akan terbentuk diri pribadi yang memiliki gaya hidup bersyukur. Salah satu praktik nyata tentang bersyukur, pada saat mendapatkan rezeki banyak, mereka bisa bersyukur dengan memberikan sedekah dari sebagian rezekinya. 

Sebaliknya saat mendapatkan rezeki sedikit, mereka tetap menerima dengan ikhlas. Begitu pula saat mengalami hal-hal yang menyenangkan, mereka selalu merasa bersyukur dan saat mengalami hal-hal yang menyedihkan, tetap tegar dan tabah serta selalu berdoa.

            Gaya hidup bersyukur ini juga sesuai dengan falsafah Jawa yang berbunyi : "Nrima Ing Pandum" (Bahasa Indonesia : menerima terhadap apa saja yang diberikan kepadanya). Menurut nenek moyang dahulu, apabila hati setiap manusia bisa ditata untuk bisa Nrima Ing Pandum, maka dalam hati mereka akan tumbuh bibit kesyukuran dan hidupnya akan terasa tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun