Mohon tunggu...
ADINDA VANIA KINANTI
ADINDA VANIA KINANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya suka memasak, seneng healing

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

The Joy of Missing Out

25 Mei 2024   10:01 Diperbarui: 28 Mei 2024   13:26 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isi

  • Prakata: Kerepotan 

Pada bagian awal tulisannya, sebelum menuju pada bagian I. Tanya Dalton menjelaskan bahwa kita harus berhenti mendewakan kesibukan. Kesibukan yang terlalu banyak justru membuat kita 'repot' dan merasa 'lelah' dengan daftar kegiatan yang harus kita kerjakan sebab sebagian besar dari kita akan kebingungan untuk mulai dari mana.

Pada bagian pendahuluan ini Tanya Dalton berusaha mengajak kita untuk menentukan prioritas dan lebih fokus pada satu tujuan yang esensial sebab tidak semua kesibukan yang kita lakukan memiliki signifikasi yang penting dalam hidup kita. Singkat kata, Tanya Dalton juga meminta kita semua untuk merasa cukup dengan apa yang kita lakukan tanpa membuat perbandingan dengan orang lain.

  • Bagian I: Berusahalah Menemukan

Bagian ini memuat kisah tentang bagaimana penulis menemukan dan menentukan skala prioritas dalam hidupnya untuk mencapai fokus tujuan. Metode ini disebut oleh Tanya Dalton sebagai metode liveWELL yang akan membantu kita untuk lebih produktif tanpa harus merasa panik dan cemas dalam menjalaninya. Mengerjakan semuanya tanpa memiliki perencanaan yang baik dapat membuat kita tersesat dalam sebuah kesibukan yang sia-sia. Oleh sebab itu metode ini dapat membuat kita berhenti untuk berusaha mengerjakan "semuanya".

  • Bagian II: Temukan Kejelasan

Bagian ini merupakan langkah lanjutan dari metode liveWELL, yaitu memperjelas pekerjaan atau tugas-tugas yang sesuai dengan target dan skala prioritas kita. Dalam mempertahankan prioritas hidup kita, dijelaskan bahwa kita perlu memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk mengendalikan dan mengalokasikan tiga sumber kehidupan kita, yaitu waktu, energi, dan fokus.

  • Bagian III: Ciptakan Keringkasan

Cara ini dapat dilakukan dengan memangkas pikiran-pikiran tidak penting dalam kepala kita dan mulai fokus pada tujuan yang hendak kita lakukan pada hari ini, minggu ini, bulan ini, dan tahun ini. Mengatur dan menyusun agenda yang akan membuat kita mencapai prioritas akan lebih membantu kita untuk lebih produktif daripada mengerjakan segala sesuatu secara bersamaan.

  • Bagian IV: Mencapai Harmoni

Bagian ini adalah titik akhir dari metode liveWELL, yaitu mencapai keselarasan atau keseimbangan dalam hidup. Tahap akhir ini menjelaskan betapa pentingnya "jeda" untuk mencapai sebuah harmoni dan harmoni adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri. Harmoni menurut Dalton adalah sebuah ruang untuk diri sendiri, tahu kapan harus bekerja; mengecek surel, tahu kapan harus istirahat; waktu untuk tidur atau bahkan minum segelas teh atau kopi, dan meluangkan waktu untuk melakukan hobi. Harmoni ini dapat dimiliki jika kita sudah bisa menentukan mana yang penting dan tidak penting sesuai dengan prioritas utama kita. Berbeda jika kita masih berkutat dengan berbagai kesibukan, maka kita tidak akan punya waktu untuk diri sendiri.

  •  Keunggulan Buku

Buku ini ditulis dengan tujuan membantu banyak orang untuk menemukan prioritas dan tujuan di tengah kesibukan tanpa jeda, sekaligus memberikan definisi ulang mengenai apa itu produktivitas. Tulisan ini juga berisi refleksi kehidupan manusia yang begitu sibuk dan cenderung melelahkan menjadi sesuatu yang dapat kita kendalikan. Selain itu, poin terpenting lainnya adalah kita perlu untuk bersantai dan memberikan jeda untuk diri sendiri, membuat kita memahami bahwa produktivitas yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa mengelola waktu, energi, dan fokus kita dengan baik.

  • Kekurangan Buku

Bahasa yang digunakan dalam buku ini cenderung baku dan sedikit sulit untuk dipahami karena terjemahan dari bahasa inggris. Sebagai seorang pembaca, kita mungkin akan membutuhkan konsentrasi yang lebih untuk memahami tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun