(1) perihal bagaimana kita belajar, dan bagaimana motode atau model pembelajaran, cara berinteraksi guru dengan siswa hal ini sangat menentukan suatu model pembelajaran, menurut Pannen proses opembelajaran seharusnya guru sebagai fasilitator saja jadi tidak ketergantungan kepada guru namun sisiwa dapat mengembangkan dan tepusat kepada siswa.
TI dalam model pembelajaran menghadirkan e-learning dengan berbagai tinglatan yang telah difasilitasi. E-learning ini dapat diartikan sebagai pembelajaran yang disampaikan mealui semua media elektronik seperti: internet, inteanet, exteranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan CD ROM. E-learning ini juga telah mendorong demokratis pengajaran dan sebuah proses pembelajaran.Â
Dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tenang system pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa " pendidikan du selenggarakan secara demokratis dan keadilan serta tidak diskriminasi, dengen menjunjung tinggi hak asasi manuasia, nilai ke agamaan, spiritual, serta kemajuan bangsa. Â
(2) apa yang kita pelajari? Pertanyaan ini seperti apakah kurikulum yang berlaku? Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan siswa dan apakah kurikulum yang telah dirancang untuk menyiapkan siswa dalam kehidupannya pada masa yang akan datang. Namun pengembangan TI yang sangat pesat ini harus menjadi sebuah pertimbangan dalam menjawab pertanyaannya.Â
Menurut Resnick TI sangat mewarnai masa depan juga dapat mengubahnya bukan hanya terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh siswa namun juga apa yang dapat dipelajarinya.Â
Dengan hadirnya TI ini yang mneyediakan pembelajaran yang tidak terbatas sebagaimana contoh dalam suatu karya penulis pada siswa SMU di Yogyakarta, Bantul, dan Gunung Kidul ini menemukan bahwa 10% siswa menggunaka computer desain grafis yang mana itu tidak diajarkan di dalam sekolah.
(3) kapan dan dimana belajar dilakukan? Model pemeblajaran tatap muka membatasi waktu dan temapt belajar. Namun teknologi e-learning hadir untuk memberikan sebuah kebeban kepada siswa dalam memilih tempat, waktu dan ritme dalam belajar. E- learning ini juga dapat difasilitasi secara online ataupu ofline dengan bantuan TI. Yang harus diperhatikan dalam menerapkan e-learning dengan pertimbangan prinsip pedagogisnya iaslah sebagai berikut:
- Institusional support
- Course development
- Teaaaching and learning
- Course structure
- Student support
- Faculty suppot
- Evaluation and assessment
Menurut soekartawi keberhasilan implementasi e-learning sangat tergantung kepada penilaian. Yaitu sebagai berkut:Â
(1) keutuhan e- learningÂ
(2) infrastruktur seperti telpon dan listrikÂ
(3) Fasilitas internet dan koneksi internetÂ