Mohon tunggu...
King Syahir
King Syahir Mohon Tunggu... -

to be the real king

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Kenal Nabinya, Potret Remaja Kita Kini?

27 Januari 2011   09:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ironi. Di saat media untuk menggali informasi dan pengetahuan sangat canggih dan mudah, remaja kita malah buta dengan wawasan agama.

Pagi ini, 27/1/2011, sebelum kopi menemaniku hirup udara segar di sekitar perumahanku, aku sempatkan nonton tv. Program yang aku tonton secara tidak sengaja adalah Teropong Iman. Tentu sebagian dari penikmat acara tv di pagi hari tahu, televisi swasta mana yang menayangkan.

Program Teropong Iman dibawakan oleh host Aa Jimmy, sosok duplikat Aa Gym. Dengan gayanya yang sedikit kocak, program yang tayang pukul 06.00 ini menjadi renyah, meskipun menyuguhkan tema-tema religius.

Pagi ini, tema yang diangkat seputar pemahaman remaja masa kini terhadap khazanah ke-Islaman. Selain, Aa Jimmy, ada juga Ustadz Othman Shihab. Ia diplot sebagai referensi pengetahuan dalam program ini.

Seperti biasaya, Aa Jimmy berjalan dan mencari target yang tak lain adalah masyarakat umum untuk diminta komentar atau pendapatnya. Karena ada kaitannya dengan pengetahuan remaja masa kini tentang masalah agama, maka host yang tergabung dalam grup musik Teamlo ini mencari remaja atau muda-mudi untuk diminta pendapatnya, bahkan bisa dibilang nge-test mereka.

Kali ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada target seputar profil Rasulullah Saw. Nah, mengejutkan. Sebagian besar dari target yang didapat tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Bahkan pertanyaan yang elementer sekalipun.

Termasuk pasangan selebritis Enno Lerian dan Ebes (maaf Enno dan Ebes, nama kalian berdua aku sebut). Keduanya tidak tepat menjawab beberapa pertanyaan, seperti; Siapa istri pertama Rasulullah Saw, Ibunda, Ayahanda, Pamandanya dan lain-lainnya.

Beberapa remaja yang kebetulan ditanya di tempat aktivitasnya juga kelabakan soal; Kapan Rasulullah resmi diutus menjadi Rasul dan kapan beliau meninggal. Semuanya banyak yang salah, sekal

ipun itu pertanyaan yang dasar dan seharusnya layak ditujukan kepada anak-anak Taman Kanak-kanak (TK).

Well... inikah gambaran remaja, muda-mudi Indonesia saat ini? Bagaimana jika mereka ditanya dengan pertanyaannya yang bobotnya sedikit lebih berat.

Misalnya, berapa kali-kah Rasulullah mengikuti perang semasa hidupnya. Atau, siapakah tokoh sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah, siapakah Sahabat yang paling kaya dan dermawan, atau pengusaha sukses dari kalangan sahabat.

Ironi. Di saat media untuk menggali informasi dan pengetahuan sangat canggih dan mudah, remaja kita malah buta dengan wawasan agama. Adakah yang salah dari kita (orang tua, guru, ulama, lembaga pendidikan)?

Sudah saatnyakah, melakukan rethingking terhadap pola dan cara pembinaan/pendidikan terhadap anak-anak kita? Ataukah ini cuma persoalan orientasi remaja-remaja kita saat ini saja?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun