Dialog sepertiga malam ini terasa dalam
perasaan-perasaan suram kita lontarkan silih berganti
basah bibir kita karena asyik bercerita, ditengah hawa kering yang kerontang
direstoran ini apapun aku narasikan, panjang cerita walau waktu tega menyingkat
aku mulai dengan cerita datangnya kelam, sedikit menerka tentang perasaan benci
petaka kelam dari manusia lain, yang menjungkir balikan perasaanku
sejenis bahaya laten yang membunuh hasratku berkali-kali
kisah suram berasal dari orang yang aku cintai
diam-diam ia meninggalkan jejak rasa dibenakku
yang pernah buatku bergejolak untuk mengejarnya
keadaan berbalik, dengan halus ia beranjak meninggalkanku
dengan tak jelas ia pergi ke lain jalan dengan kejam
perasaanku yang polos ini serasa diinjak-injak oleh penyesalan
tetapi, restoran ini diam-diam mengusap penyesalanku
bergelas-gelas alkohol sekiranya membantuku menyudahi perasaan itu
tak lupa, berkat peran besarmu kawan, aku siram jejak dia yang pernah membekas
aku memang harus menyudahi kekonyolan cinta ini, terimakasih kawan
kalau kau juga resah, ungkapkanlah kawan
bukankah esok kita harus segera berpamitan?
meja paling ujung restoran ini memang berasa milik kita
Deru bersahutan di jalan mulai senyap
banyak roda di parkiran restoran mulai menghilang
percakapan tamu lain mulai menyepi
beberapa pekerja restoran mulai memberi tanda
beragam kode dipentaskan agar kita segera pergi
beberapa lampu gantung sengaja hidup dan mati oleh petugas
Surakarta, 11 Mei 2019