"Kok, jadi Andara? Apa hubungannya?" balas Sena tidak paham.
"Andara tidak suka kita pacaran, dia iri sama aku!" Sena makin tidak mengerti cara berpikir cewek yang selama ini dipacarinya. Andara tidak pernah memengaruhi keputusannya. Sejak dia berpacaran dengan Christie, Andara memilih mundur. Memberi ruang lebih banyak bagi mereka berdua, Andara menjauhinya.
  "Aku tidak menyangka kamu sepicik itu. Ternyata Kamu tidak mengenal sahabatmu, orang yang berjasa dalam hubungan kita. Kamu lupa, Andara yang memperkenalkan kita!" Dengan berat hati, Sena mengatakan kekecewaan hatinya.
    "Berjasa apanya? Sebenarnya dia tidak berniat memperkenalkan kita, dia mau pamer sama aku punya sahabat sekeren Kamu. Dia, kan suka sama Mas Sena! Dia sial saja, mas Sena memilih aku," bantah Christie meremehkan Andara. Sena tercenung mendengar perkataan gadis itu. Andara menyukainya? Sejak kapan? Kenapa dia tidak menyadari itu?
Bahkan setelah tahu perasaan Andara, dan putus dengan Christie, Sena tidak pernah berniat membawa hatinya masuk ke dalam hubungan percintaan dengan Andara. Sena tidak mau kehilangan gadis itu lagi, berada dekat dengan Andara sudah cukup baginya.
   Meski Andara tidak pernah menyinggung tentang Christie, Sena tetap merasa bersalah. Kehadiran Abimanyu, membantunya menemukan cara membalas budi untuk kebahagiaan Andara. Biarlah hubungan mereka tetap seperti yang sudah ada, tidak perlu ada perasaan lain yang bisa merusak indahnya persaudaraan mereka.
   Itu alasan Sena, membantu Abimanyu mendekati Andara. Kenapa sekarang dia tidak rela, Andara dekat dengan Devandra? Benarkah hanya Devandra? Bagaimana dengan Abimanyu? Diakah yang sedang menelepon Andara, membuat gadis itu kembali tertawa?
(Bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H