Mohon tunggu...
Kingkin BPrasetijo
Kingkin BPrasetijo Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka menulis

Suka ngebolang atau bersepeda menikmati keindahan alam karya ciptaan Tuhan. Pencinta semburat jingga di langit pagi dan senja hari. Suka nonton film dan membaca dalam rangka menikmati kesendirian.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Biar Hati Bicara (Part 7)

7 November 2024   20:56 Diperbarui: 7 November 2024   21:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

       Begitu ketua kelas bilang "amin" Abimanyu langsung kabur, meninggalkan pak Hasyim yang masih membereskan buku-bukunya. Secepat kilat, cowok itu mengambil motornya langsung tancap gas ke warung Bakso Super Mantep tidak jauh dari sekolah. Abimanyu memarkir motornya asal, setengah berlari dia masuk mencari dua orang yang sedang menunggunya. Langkahnya berhenti tidak jauh dari kedua orang yang duduk membelakanginya. Abimanyu melihat mereka makan bakso sambil mengobrol, sesekali Andara tertawa. Mungkin kurang hati-hati, gadis itu tersedak.

     "Pelan-pelan, ini diminum!" Sena menyodorkan minuman sambil menepuk punggung Andara lembut. Andara langsung menenggak minuman yang disodorkan Sena dengan rakus. Gelas berisi es jeruk favorit nya langsung tandas tak bersisa.

      "Aduh, gila pedasnya sampai di hidung!" Andara terkekeh, menertawakan dirinya sendiri setelah rasa pedas menghilang dari hidungnya..  

     "Makanya pelan-pelan, enggak ada yang mengejar juga." Nasihat Sena lembut.

       Abimanyu terpaku melihat pemandangan didepannya. Peringatan kedua sahabatnya kembali terngiang kembali, menambah beban yang menggelayut. Langkahnya terasa berat.  

       "Permisi, Mas!" Seseorang menginterupsi lamunan Abimanyu.

       "Eh, maaf!" Abimanyu minggir, bersamaan dengan Sena dan Andara menoleh ke arahnya. Sena melambaikan tangan, memintanya mendekat. Abimanyu berusaha tersenyum, sebelum menghampiri keduanya.

      "Maaf, aku terlambat! Pak Hasyim keluarnya molor!" katanya memberi alasan.

      "Tumben, biasanya beliau paling on time keluar kelas. Yo wis, duduk, Bi!" Sena mempersilakannya duduk  Andara hanya tersenyum kecil. Abimanyu membalas, lalu menghempaskan tubuhnya di hadapan Sena dan Andara. Cowok itu pura-pura sibuk dengan isi ranselnya. Entah kenapa, interaksi kedua temannya itu membuatnya tidak nyaman.

       "Sori, kami makan dulu. Dara kelaparan, jam istirahat kedua dia tidak sempat makan." Kata Sena meminta maaf.

       "Enggak apa-apa, santai saja," jawabnya dengan senyum terpaksa di wajahnya. Abimanyu melambaikan tangan memanggil pelayan restoran. Seorang gadis berseragam mendekat, Abimanyu menyebutkan pesanannya, gadis itu menulis pesanan dengan sigap. Setelah memastikan sekali lagi, gadis itu meninggalkan Abimanyu yang sudah kehilangan semangatnya.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun