Melihat politik sebagai panggung pertunjukkan akan menghindarkan kita dari fanatisme buta. Para elit itu ngga kenal kita. Layaknya para artis yang kita saksikan di layar kaca pun tak mengenal kita. Maka tak perlu berlebihan membela yang satu dan membenci yang lain. Kita ini cuma penonton sekaligus “pasar” untuk mereka. Tidak lebih!
Ambil Jeda Ketika Terprovokasi
Poin ini saya nukil dari salah satu ajaran stoisisme. Ketika merasakan emosi negatif, seperti marah, kecewa, sedih, dan lain sebagainya, ambillah jeda sebelum memberikan respon. Dalam ruang politik kita saat ini hal tersebut dapat dilakukan dengan menahan jemari mengetik komentar Ketika menemukan pemberitaan politik yang menyulut emosi. Setidaknya dengan jeda tersebut kita bisa berfikir apakah komentar yang akan diberikan punya manfaat atau tidak. Tips ini mungkin tidak akan selalu berhasil kita terapkan, tapi, setidaknya kita sudah berusaha meminimalisir komentar negatif di ruang publik yang dimulai dari diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H