Pendahuluan
COVID-19 sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari kita. Memang sekarang sudah dianggap sesuatu hal yang normal, namun tetap perlu diingat penyakit ini masih ada dan bisa menyerang salah satu dari kita.
COVID-19 bisa menyerang organ lain selain organ – organ pernapasan. Kejadian ini terjadi sangat langka, namun bisa mengkhawatirkan banyak orang.
Akan tetapi, menurut Chin-Hong, seseorang yang telah berpengalaman dalam merawat ratusan pasien COVID-19, kita tidak perlu mencemaskan gejala – gejala aneh COVID-19 tersebut karena gejala ini bisa menghilang pada sendirinya.
Statistika
Frekeunsi gejala langka seperti COVID toe, eyes dan tongue masih belum diketahui, karena gejala ini belum tentu merupakan gejala dari COVID sendiri. Hal ini disebabkan karena sampai detik ini COVID-19 masih menyebar, memberikan virus ini kesempatan untuk menunjukan gejala – gejala yang bervariasi.
COVID Tongue (Lidah COVID)
Lidah COVID ini membuat lidah para pasien terlihat putih dan tidak rata di bagian atasnya, atau juga bisa terlihat merah dan bengkak. Kadang juga bisa ditemukan bisul pada permukaan lidahnya yang terlihat seperti benjolan dan luka terbuka. Ditambah banyak pasien dari lidah COVID yang melaporkan bahwa mereka mengalami kehilangan rasa dan ada sensasi terbakar di mulut mereka. Lidah COVID ini dialami oleh 11% dari pasien COVID-19 yang masuk rumah sakit, namun masih teralu kecil untuk membuat kesimpulan bahwa lidah COVID ini merupakan gejala COVID-19 sendiri.
Pengobatan berupa anti-inflamasi seperti kortikosteroid, obat kumur buatan untuk mencegah mulut kering dan meningkatkan penyembuhan lidah, dan juga antibakterial/viral/jamur yang membilas bisul dan benjolannya.
Â
COVID Toes (Jari Kaki COVID)
Jari kaki COVID ini kebanyakan terjadi di jari kaki, namun bisa juga menyerang jari tangan atau pun keduanya. Menurut Amy Paller, MD, FAAD, seorang dermatologis pediatri dan dewan dari Dermatology at Northwestern Feinberg School of Medicine, gejala ini melibatkan pembengkakan atau perubahan warna jari kaki atau tangan.
Perubahan warna yang terjadi dari merah muda menjadi ke ungu, atau bahkan langsung ke warna ungu. Selain itu jari – jari kaki dan tangan juga bisa menyebabkan lecet, gatal atau nyeri. Beberapa ada yang menyebabkan benjolan atau pun nanah dengan jumlah yang kecil.
Pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian krim hydrocortisone pada area yang terkena untuk mengurangi nyeri dan gatal. Kira – kira gejala jari kaki COVID ini berlangsung selama 10-14 hari.
Â
COVID Eyes (Mata COVID)
Ada kasus seorang anak yang terkena COVID-19 mengalami selulitis orbita, sebuah infeksi bakteri yang terjadi di dekat kantung mata dan berpotensi menghilangkan penglihatannya. Meskipun banyak laporan lain, gejala mata COVID ini masih dibilang kurang jelas. Mata COVID terjadi karena penyebaran infeksi melalui aliran darah atau orang yang dalam masa pemulihan dari COVID memiliki sistem imun yang lemah, sehingga lebih rawan terkena infeksi. Namun selulitis ini tidak hanya terjadi karena COVID, bisa karena faktor lain seperti gigitan serangga, luka, operasi gigi atau leher, infeksi sinus atau asma.
Sumber:
https://www.healthline.com/health/infection/covid-tongue#causes
https://www.aad.org/public/diseases/coronavirus/covid-toes
https://www.sciencenews.org/article/covid-weird-symptoms-tongue-toe-virus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H