Mohon tunggu...
Kine Risty
Kine Risty Mohon Tunggu... lainnya -

Aku mencintai senja karena semburatnya memberikan kehangatan penuh dengan kerinduan dan sekarang terdampar di Thailand

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu: Dua Minggu Mencari Cinta — TAMAT Versi Risty

14 Agustus 2010   21:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Episode-episode sebelumnya 1 sampai 19 dapat dilihat disini

Telah tiba saatnya Jiwaku terjerat cinta Bukan lagi sekedar mainan

tapi sebuah perjanjian

Cinta yang tulus

Terpadu juga dalam sebuah akad Perjanjian diri tuk saling setia Sehidup semati, menyatukan separuh jiwa

Rindu menghentikan tangisnya. Digemgamnya tangan Satria dengan erat. Dia pandang wajah satria lekat-lekat. Dalam hati, Rindu sungguh tak mau kehilangan sosok Satria yang telah lima tahun mengisi hari-harinya. Mahligai pernikahan sudah di depan mata. Yach..! Besoklah acara sakral itu kan di laluinya bersama orang yang di cintainya.

 

“ Apa yang telah Aku lakukan selama hampir tiga belas hari” Bisik hati Rindu sambil menangis memeluk kekasihnya .

Dia telah melupakan keberadaan Panji yang berada di ruangan itu. Rindu terus menyesali telah berbuat bodoh tanpa mencari tahu kenapa Satria tiba-tiba memutuskan acara pernikahan yang akan diadakan dua minggu lagi. Dia malah sibuk mencari penganti calon pengantin pria yang bisa menggantikan Satria. Huff…!! Padahal disisi lain Satri sedang berperang dengan penyakit yang dideritanya Kanker paru-paru stadium akhir.

 

Setelah Rindu tahu alasan Satria pergi demi kebahagian Rindu, karena dokter telah memvonis hidupnya tak lama lagi, Rindu berjanji walau sehari kesempatan bersama Satri dia akan iklas.

 

“ Sayang jangan pernah pergi lagi yach! Apapun yang terjadi aku akan selalu ada disisimu . Janji ya beibs? Kita akan menikah besok kan?“ suara rindu diantara isak tangisnya.

 

Satria memeluk erat tubuh Rindu yang kelihatan kurus. Dia tak pernah melihat Rindu mengiba memintanya untuk tidak membiarkan dia sendiri. Rindu yang dia kenal adalah Rindu yang selalu tegar tidak seperti Rindu di pelukanya itu. Hati Satria luluh lantah melihat orang yang dicintainya bertahun-tahun akan menjadi janda ketika penyakut itu merenggutnya.

 

“Percayalah Sayang, Hidup dan mati seseorang bukan manusia yang berhak memutuskan. Ijinkan aku menemani saat-saat terakhirmu honey!” Suara Rindu tegas sambil memandang mata Satria yang telah bertelaga. Satria masih tak mampu berkata apa-apa.

 

Panji mendekat dan menepuk pundak Satria.

 

“ Satria, kamulah yang pantas menjadi suami Rindu. Dan aku tidak akan memaafkan kamu kalau engkau psimis dengan penyakitmu dan meninggalkan Rindu . Percayalah sobat , hidup dan mati kita tuhan yang tahu” suara Panji meyakinkan Satria sembari tersenyum tulus. Tidak ada rasa dendam yang terpancar dari wajah Panji. Dia malah bahagia melihat dua insan yang terpisah selama tiga belas hari karena menuruti egonya masing-masing. Sementara di sudut ruangan itu, keluarga Satria tersenyum bahagia melihat Panji dan Satria berpelukan sebagai sahabat . Satria menganggukkan kepala kepada keluarganya , tanda dia siap untuk menjalani pernikahanya besok.

 

Panji membelokan mobilnya ke café dimana, Dia dan Rindu sering nongkrong waktu pacaran dulu. Tempat itu tak banyak berubah. Hanya catnya aja yang baru di perbarui. Tapi tiba-tiba Panji mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil. Di arahkan mobilnya kembali menuju jalan kerumahnya. Yach…aku harus pulang dan istirahat supaya besok bisa datang kepernikahan Rindu !   In The End by Linkin' Park @ Yahoo! Video

It starts with one thing

I don't know why

It doesn't even matter how hard you try keep that in mind

I designed this rhyme

To explain in due time

All I know

Time is a valuable thing

Watch it fly by as the pendulum swings

Watch it count down to the end of the day

The clock ticks life away

It's so unreal

Didn't look out below

Watch the time go right out the window

Trying to hold on, but didn't even know

Wasted it all just to watch you go

I kept everything inside and even though I tried, it all fell apart

What it meant to me will eventually be a memory of a time when

I tried so hard

And got so far

But in the end

It doesn't even matter

I had to fall

To lose it all

But in the end

It doesn't even matter

One thing, I don't know why

It doesn’t even matter how hard you try, keep that in mind

I designed this rhyme, to explain in due time

I tried so hard

In spite of the way you were mocking me

Acting like I was part of your property

Remembering all the times you fought with me

I'm surprised it got so (far)

Things aren't the way they were before

You wouldn't even recognize me anymore

Not that you knew me back then

But it all comes back to me (in the end)

You kept everything inside and even though I tried, it all fell apart

What it meant to me will eventually be a memory of a time when

I’ve put my trust in you

Pushed as far as I can go

And for all this

There's only one thing you should know

Lagu “ Linking Park In The End “memenuhi ruangan di mobil Panji yang semakin lama menghilang di tingkungan.

oooOOooo

Rindu kelihatan cantik dengan gaun pengantinya.Lagu Shayne Ward- Breathles mengalun mengiringi senyum bahagia dua mempelai. Acara demi acara berjalan tanpa ada halangan. Sementara itu, Panji datang bersama dengan keluarga besarnya. Terlihat sangat jelas bahwa panji , sosok yang tegar menyaksikan orang yang di cintainya bersanding dengan senyum bahagia bersama Satria.

Di sini duka , ujian dan cobaan Ku alami dan tiada kuasa kuhindari

Ketika acara photo-photo tengah berlangsung , Satria tiba-tiba saja jatuh tak sadarkan diri. Terlihat wajah Rindu pusat melihat suaminya terkapar di depannya. Dengan sigap Panji membopong tubuh Satria kemobil dibantu keluarga Satria dan Rindu kemudian melarikannya ke rumah sakit.

“ Panji tolonglah suamiku. Please Panji!! “ Suara rindu parau diantara tangisnya.

“ Tenanglah Rindu aku kan berusaha melarikan mobilku dengan cepat” Jawab panji yang selalu menenangkan Rindu ketika panik.

 

Sesampainya dirumah sakit, para dokter itupun dengan sigap mencoba memberi pertolongan kepada Satria. Satu jam kemudian,

“ Maaf, Untuk saudara pasien diharap masuk kedalam” Pinta dokter yang kemudian di ikuti Rindu dan panji serta kelurganya menemui Satria.Tarlihat Satria tergolek di ranjang tak berdaya. Diaraihnya tangan Rindu dan Panji !

“ Aku mohon jagalah Rindu , Panji. Berjanjilah kalian akan saling menyayangi selamanya. Aku mohon maaf atas semua kekilafanku selama ini”

Itulah permintaan Satria untuk terakhir kalinya.

__________TAMAT_________

____________________________________

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun