Simulasi Mitigasi Bencana: PPK Ormawa MM Kine Klub UMY Dipersenjatai Lengkap

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) MM Kine Klub UMY berkolaborasi dengan pemerintah Desa Sumber dalam simulasi mitigasi bencana untuk disabilitas pada Kamis (26/07/2022). 

Program simulasi mitigasi bencana ini menjadi rangkaian kegiatan pengurangan resiko bencana berbasis inklusi pemerintah Desa Sumber bersama Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang (FIDAKAMA) Dan BPBD Kabupaten Magelang. 

Pendokumentasian kegiatan simulasi bencana dipercayakan kepada team PPK ORMAWA MM Kine Klub UMY yang sedang menjalankan program  pengabdian di Desa Sumber.

Kegiatan Simulasi bencana kali ini berfokus dalam penanganan bencana untuk penyandang disabilitas. Dalam hal ini penyandang disabilitas tidak diposisikan sebagai objek yang harus diselamatkan namun juga mengambil peran sebagai subjek dalam upaya mitigasi bencana. 

Penyandang disabilitas menjadi subyek penanganan kebencanaan dan juga menjadi relawan kebencanaan. Kegiatan mitigasi bencana ini merupakan rangkaian dari program FIDAKAMA yang bernama Pioneer. 

Adapun Pioneer adalah program peningkatan kapasitas organisasi lokal dalam hal ini ada organisasi lansia,difabel dan organisasi PRB dilevel desa.

"Program ini mendorong kesetaraan untuk penyandang disabilitas yang di masyarakat masih dipandang sebelah mata, selama ini kan di masyarakat penyandang disabilitas masih dilihat sebagai objek yang harus diselamatkan. Mindset ini yang ingin kami rubah, bahwa penyandang disabiltas juga harus mengambil peran dalam mitigasi bencana itu sendiri" ujar Edi Susanto, Koordinator FIDAKAMA dalam koordinasi berserta panitia.

Team PPK ORMAWA MM Kine Klub UMY yang berjumlah 15 orang berserta 1 orang pembimbing terjun langsung dalam pendokumentasian kegiatan mitigasi bencana. Seluruh team berkumpul di titik pertama yang berlokasi di Balai Desa Sumber untuk pengambilan gambar pembukaan kegiatan simulasi.  

Pengambilan gambar dan video dilakukan sesuai naskah skenario yang sudah dirancang oleh panitia. Pada pertengahan kegiatan team dipecah menjadi dua bagian yang menuju ke dua lokasi pengungsian yang berbeda di Desa Pucungrejo dan Desa Ngawen.

"Kami pecah team kami menuju dua lokasi sister village yang berbeda yaitu Desa Pucungrejo dan Desa Ngawen, team Desa Pucungrejo dipimpin langsung oleh Pak Budi Dwi Arifianto selaku Pembina kami. 

Beliau yang bertanggung jawab terhadap dokumentasi di Desa Pucungrejo dan juga beliau sebagai pengarah pengambilan gambar. kalo yang ke Desa Ngawen, saya sendiri yang memimpin team dokumentasi" Ujar Abdul Alim, ketua koordinator team dokumentasi.

Team PPK ORMAWA MM Kine Klub UMY dilengkapi dengan perlatan yang cukup lengkap untuk dokumentasi. Team dibekali dengan 9 buah kamera, 1 buah drone dan perlengkapan dokumentasi yang lain. 

Dalam hal ini Budi Dwi Arifianto selaku pembina PPK ORMAWA MM Kine Klub UMY mengatakan bahwa simulasi mitigasi bencana bukan seperti pembuatan film fiksi yang dapat diarahkan sehingga team harus siap untuk mengambil semua gambar yang ada dilapangan.

"Simulasi bencana ini kan bukan seperti film fiksi yang dirancang dan diarahkan sesuai keinginan sutradara ya, jadi seluruh team harus peka dengan segala kejadian. kita syutingnya seperti wartawan yang selalu siap dengan setiap kejadian, dan kejadian yang terlewatkan tidak bisa dimbil ulang gambarnya jadi ya harus selalu siaga" Ujar Budi.

Dalam hal ini team dipersenjatai dengan 3 camera  video Sony NX100 untuk kebutuhan video, 4 buah kamera sony seri a6000, 3 buah kamera Canon seri M, sebuah drone dan juga perlengkapan pengambilan audio.

"kita mau dokumentasinya totalitas, kita sediain alat-alat yang proper untuk dokumentasi jadi hasilnya nanti benar-benar bagus dan dapat mengedukasi dan memotivasi seluruh masyarakat bahwa penyandang disabilitas juga mampu lho untuk jadi subjek penyelamatan". Pungkas Umar Al Jufri selaku ketua PPK ORMAWA MM Kine Klub UMY. (uje)