Dilansir dari sport.detik.com, beberapa nama direksi Chelsea yang baru diantaranya Behdad Eghbali dan Jos E. Feliciano sebagai pengendali bersama klub, Mark Walter, Hansjrg Wyss dan Jonathan Goldstein sebagai pemilik bersama klub dan beberapa nama lainnya seperti Barbara Charone, Lord Daniel Finkelstein dan James Pade yang tidak disebutkan posisinya dalam direksi baru Chelsea.Â
Susunan baru ini nantinya akan saling bekerja sama untuk mengembalikan kejayaan Chelsea setelah pergantian pemilik Chelsea, Roman Abramovich ke Todd Boehly.
BADAI UJIAN DAN MENURUNNYA PERFORMA PEMAINÂ
Kehadiran Todd Boehly sebagai pemilik baru Chelsea menjadi babak baru bagi dirinya dan klub. Setelah penantian lama Todd Boehly menginginkan Chelsea, baru tahun ini ia bisa menjadi pemilik klub secara penuh.Â
"Kami merasa terhormat bisa menjadi pengurus Chelsea yang baru. Kami terlibat 100 persen, di setiap menit, setiap pertandingan. Visi kami sebagai pemilik klub sudah jelas, kami ingin membuat supporter bangga", ujar Boehly dilansir dari sport.detik.com.
Selain menjadi nafas baru bagi penggemar Chelsea, Todd Boehly sebagai pemilik baru saat ini masih tergolong 'pemula' dalam mengelola klub elit sepakbola sekelas Chelsea.Â
Sekalipun Boehly juga sebagai pemegang saham pada klub Los Angeles Lakers (klub bola basket) dan Los Angeles Dodgers (klub bisbol) di Amerika Serikat, pengalaman Boehly dibidang sepakbola saat ini masih belum ada apa-apanya dibanding Roman yang telah 13 tahun memimpin klub Chelsea.
Selama kurang lebih 2 bulan menghadapi sanksi, selama itu pula masa depan pemain Chelsea dipertaruhkan. Chelsea harus menghadapi beberapa sanksi dari Pemerintah Inggris, seperti pembekuan aset milik Roman, larangan bermain di luar Inggris, penjualan tiket dan merchandise, kegiatan transfer pemain dan perpanjangan kontrak pemain.Â
Di situasi sulit itu, akhirnya, Chelsea harus mengikhlaskan 2 pemain andalannya yakni Antonio Rudiger dan Andreas Christensen untuk hengkang akibat klub tidak dapat memperpanjang kontrak mereka disaat kontraknya sudah diujung tanduk.
Selain kehilangan pemain andalannya, Chelsea harus merasakan penurunan performa pemainnya dipertengahan musim 2021-2022. Sebagaimana yang dikutip dari Football London, Thomas Tuchel mengatakan bahwa ada banyak gangguan selama sanksi itu berjalan.Â
Satu di antaranya, sanksi itu berpengaruh pada kondisi tim. Penurunan performa tim semakin terlihat ketika Chelsea menelan beberapa kekalahan melawan tim papan bawah di sisa-sisa pertandingan yang ada.