Ungker ulat daun jati dapat dijadikan berbagai masakan.
- Dioseng dengan cabai hijau yang pedas
- Dibuat rempeyek ungker
- Dibuat bakwan ungker
- Dibotok ungker dengan kelapa muda
- Dipepes pedas dengan rajangan serai muda beserta teman-temanya.
- Digoreng saja bumbu garam dan lada
Semuanya terserah Anda ingin dimasak apa saja tetap lezat.
Penulis yang tidak berdaya dengan faktor D alias dana. Sering merasa geram apabila pemilik faktor D dengan seenaknya mengobrak-abrik hutan. Berpegang dana yang berjibun, mereka, dengan alasan kuno, mengaku ingin membantu mengangkat derajat ekonomi masyarakat sekitar hutan, dengan pola olah hutan berakhir dengan perusakan hutan.
Harus diperhatikan pula, tidak semua masyarakat sekitar hutan dapat diajak berpikir secara maju cepat, namun masih banyak mereka yang sangat tradisional, dengan mengandalkan hasil hutan yang kecil namun tetap tidak merusak hutan seperti:
- Mengambil ungker
- Memanen sayuran temu kunci muda
- Memanen cabe hutan
- Mengambil daun jati untuk dijual di pasar
- Mengambil pucuk-pucuk tanaman pakis
- Mengambil ranting kering untuk memasak
- Terkadang menemukan telor burung maupun ayam liar yang dapat untuk menambah gizi keluarga
- Mengambil tanaman kasiat obat
- Serta masih banyak lagi lainnya
Akhirnya ungker ulat daun jati pun akan menghilang dari perederan nantinya. Karena ungker ulat daun jati ini termasuk salah satu aset kuliner Kota Blora, Jawa Tengah.
Jika Anda merasa geli membaca tulisan ini, karena Anda belum pernah mencobanya. Cobalah berwisata ke Kota Blora, ada di Jawa Tengah. mencicipi oseng ungker atau kepompong ulat daun jati pasti anda ketagihan.Â
Pertahankan hutan dan isinya, termasuk ungker/kepompong/entung ilat daun jati yang lezat.
Salam Hijau
-Ngesti Setyo Moerni