Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

8 Faktor yang Membuat Kota Tangerang Selatan Kian Diminati

14 Maret 2017   14:40 Diperbarui: 15 Maret 2017   06:00 10441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 6| Kebun sayur Hidroponik di Tangerang Selatan. Gambar. Dok Pri.

Meskipun Kota Tangerang Selatan ini tidak memiliki lahan luas bagi pertanian secara besar-besaran, masyakat disini banyak yang memiliki jiwa bertanam sambil mengasihi lingkungan, terus bercocok tanam pada lahan sempit, ada bermacam-macam cara bertani sayuran seperti hidroponik, meski lahan sempit mereka dapat memenuhi pasar sayuran kelas atas, memenuhi kebutuhan hotel di Jakarta, memenuhi kebutuhan sayuran pada super market besar untuk memasok sayuran organik dengan harga yang aduhai.

Sayuran selada ini semua bibit dari luar negeri, ternyata dapat di budidayakan di Kota Tangerang Selatan. Sebagian sayuran-sayuran tersebut antara lain selada Lakarno, selada butter had, selada Monday yang merupakan selada keriting warna coklat tua, serta masih banyak lagi jenisnya sesuai permintaan para pemesan.

Gambar 7| Kebon anggrek. Gambar dok. Pri
Gambar 7| Kebon anggrek. Gambar dok. Pri
Petani Anggrek

Seperti yang sudah dijabarkan di atas bahwa di Tangerang Selatan ini banyak masyarakat yang memiliki potensi besar mau berbuat, bergiat dengan inovasi yang manfaat. Bunga Anggrek adalah merupakan ikonnya Kota Tangerang Selatan, karena petani anggrek ini keberadaannya sudah sangat lama dengan petaninya yang turun temurun menekuni pembudidayaan anggrek secara otodidak.

Para petani ini sangat bersemangat untuk mengembangkan usahanya dari kemampuan dan lahan yang sudah mereka miliki. Pak Niman contohnya,  petani anggrek ini berharap atas kemajuan yang dicapai atas usahanya yang sedang berjalan ini dapat besar. Karena beliau juga mengayomi masyarakat sekitar yang hidupnya menggantungkan upah dari bekerja di kebun pak Niman. Untuk itu beliau butuh pengayom sebagai penambahan modal maupun membantu pemasaran yang tepat.

Petani Anggrek yang ada di kota Tangerang Selatan pada saat ini sedang berjuang untuk dapat menyalurkan hasil panenannya agar harga jualnya tidak terlalu rendah. Jika di tempat penjualan bunga di Rawa belong satu tangkai hanya dibandrol Rp. 800,- [Delapan ratus rupiah]. Dibawanya tidak dengan mobil tetapi dengan transportasi yang sangat sederhana yaitu dengan sepeda motor ketika subuh tiba.

Harapannya adalah permodalan, supaya dapat mengembangkan untuk dapat menanami lahan seluas 2 Ha, Kemudian hasil bunganya dapat disalurkan bagi menghiasi kantor-kantor yang ada di Kota Tangerang Selatan. Sudah saatnya bagi para petani anggrek untuk pegang kendali dalam pengembangan usahanya,karena selain dapat memanfaatkan lahan pertanian yang ada, usaha budidaya anggrek juga mampu menjadi lapangan kerja yang dapat menyerap pekerja lebih banyak.

Masih banyak lagi UKM yang ada di Tangerang Selatan seperti Usaha Batik khas Tangerang Selatan. Para pengusaha batik Tangsel kini tengah bergerak dan berinovasi agar nantinya batik asli Tangsel dapat memegang kendali perhatian para pecinta batik nusantara. Selain batik, ada produk hasil karya UKM seperti dodol, kacang kulit goreng sangan yang sekarang juga masih terus dalam tahap pengembangan.

Dari banyaknya usaha-usaha masyarakat yang dibangun dengan modal yang tipis, perlahan tapi pasti para pelaku Usaha UKM sudah mulai turut mengimpementasikan saatnya pegang kendali yang juga sedang digelorakan Danamon.

Giat geliat kota yang hampir tak pernah tidur inilah yang menjadikan Kota Tangerang Selatan berubah menjadi Kota Satelit dalam waktu singkat, semakin ramai semakin terasa hiruk pikuknya dalam usaha menjadikan masyarakat betah untuk tinggal di Tangerang Selatan

Salam saatnya pegang kendali.

- Ngesti Setyo Moerni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun