Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Perempuan dan Anak yang Teraniaya Butuh Kepedulian Kita

15 Desember 2016   22:05 Diperbarui: 15 Desember 2016   22:19 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomenatindak kekerasan pada Perempuan dan Anak sebenarnya sudah berlangsung sejaklama tetapi semakin kekinian kapasitas kejadiannya semakin menjadi-jadi dengan modusyang berbeda, hingga  menyebabkan bulu kuduk semakin meremang, Kejadiantindak kekerasan terhadap perempuan dan anak layaknya enggan diurai karenakejadian ini berbelit seperti benang kusut. Anehnya meski pelakunya selalutertangkap lalu diganjar dengan hukuman berat seperti hukuman seumur hidupbahkan ancaman hukuman mati, tetapi mengapa kejadian ini selalu saja muncul berulang,calon pelaku pun nampaknya tidak pernah takut maupun jera.

Dalammenyikapi keadaan yang demikian ini, utamanya keamanan bagi anak-anak kitaharus ekstra perhatian dalam segi pengawasan keselamatannya, sebaiknya memangdijaga oleh kedua orang tua. adalah merupakan tanggung jawab keluarga masing-masing,jangan terlalu mudah melepas atau membiarkan anak-anak bermain atau keluarrumah tanpa pengawasan dari salah satu kedua orang tuanya, Karena hampirdisemua kejadian pelakunya adalah orang terdekat dari korban, entah itupengasuh, famili sendiri, ada juga yang dipercayakan sebagai pengajarnya dansebaiknya lagi anak-anak dilatih untuk tidak berbuka-buka aurat diluar rumah mungkinitu lebih membuat suasana anak menjadi aman.serta nyaman.

Tetapibagaimana jika kedua orang tuanya mencari nafkah? Inilah pangkal dari segalapangkal kejadian tersebut, belum lagi jika salah satu orang tuanya bercerai danmenikah dengan suami atau istri baru, banyak kejadian dari latar belakang yangdemikian. 

Tindak kekerasan Sumber gambar Tribun Kaltim
Tindak kekerasan Sumber gambar Tribun Kaltim
Kebanyakanterjadinya tindak kekerasan tersebut timbul sebagian disebabkan oleh faktorekonomi, faktor percekcokan orang tua, faktor kenakalan anak itu sendiri yangmemancing emosi kedua oang tua[Kalau terjadi hal yang demikian jika orang tuamampu, sebaiknya orang tuanya yang harus berkonsultasi dengan Psikolog], faktormanusia tak bermoral dengan nafsu bejad tak dapat mengerem keinginan biologisnyayang tak terkendali, lalu ditambah dengan unsur perilaku menyimpang sebagaipredator anak dan masih banyak benyebab lainnya diiringi kebiadaban yangberujung pada kematian. Sungguh merupakan suatu permasalahan yang sangatkompleks dan pelik.

Laluakan kemana generasi penerus ini berlindung dan mendapat pengayoman jikakejadian yang mengiris semacam ini menimpa?

Untukitu kita semua, ya, kita semua siap menjadikan mereka anak kita sebataspengawasan ketika kita ketemukan dimana saja mereka sedang dalam menghadapikesulitan menjurus pada tindak kekerasan. Kita semua harus turut mencegah agarjangan sampai anak-anak menjadi korban kejahatan, apalagi jika kejadiantersebut tertangkap oleh mata kita. Sulitnya jika kejadian tersebut beradadilingkup keluarga sendiri dan sangat tertutup, entah itu terhadap perempuan padakejadian tindak KDRT.

Perlunya pemberdayaan perempuan

Sebagai bekal kemandirian bagi para perempuan, sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh KPPA, PKK, BPMPKB banyak sekali organisasi yang sudah bergerak dari mulai yang berbentuk: Lembaga, Yayasan, Akademi dan kumpulan dari sebuah kepedulian masyarakat untuk membantu pemberdayaan wanita dengan seminar kecil, pembinaan, misalnya dari TP PKK Kota mengenai banyak hal, termasuk kesehatan ibu dan anak, sosialisasi tentang kemandirian perempuan dengan pelatihan-pelatihan kegiatan wanita untuk memiliki kemampuan, seperti dalam bidang menjahit, kecantikan, masak memasak, pertanian yang biasa disebut wanita tani atau KWT kelompok wanita tani, kerajinan tangan membuat tas, kerajinan, seperti pernak pernik untuk menciptakan bekal kemandirian agar tidak terlalu tergantung kepada suami dimana jika segala hal yang tak diinginkan terjadi. 

Tinggal kaum perempuan itu sendiri setelah mendapat binaan harus mampu mengolah ilmu yang didapat dengan waktu antara mengabdi kepada keluarga bersama tanggung jawabnya yang seabrek dan mencari tambahan pemenuhannya ekonomi keluarga.

Pada saatnya nanti para perempuan tersebut berani bicara benar didepan vorum kecil misalnya, karena paling tidak sudah berani mengeluarkan pendapat karena sudah mendapatkan bekal kemampuan untuk bekerja atau membuka lapangan kerja sendiri sehingga mampu membiayai kehidupan dirinya sendiri.

Misalnya saja gerak giat TP PKK dibawah BPMPPKB dimana pun berada sudah menjangkau para Perempuan, anak-anak dan lansia dengan program kesehatan dan pemberdayaan sampai ketingkat wilayah terkecil yaitu tingkat Rt. dengan kader handal sebagai ujung tombak ketika berhadapan dengan masyarakat diwilayah masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun