Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Ketapels Berdaya] Cafe Unik Pertama di Indonesia berada di Tangsel

17 April 2016   03:29 Diperbarui: 17 April 2016   04:15 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntung sebagaian dari anak-anak tuna rungu tersebut  sudah memiliki kemampuan kerja dibidangnya masing-masing, tinggal memberikan pengarahan serta pelatihan  khusus, bagaimana memanjakan para tamu dengan ramah, murah senyum.

Frisca Carolina Loho adalah Juru masak yang pernah bekerja di Bali juga mengatakan bahwa mencari pekerjaan bagi tuna rungu sangat sulit.

Komunitas Tunarungu

Komunitas tuna rungu dengan sendirinya terbangun, apapun beritanya mereka dapat mengetahui, kejadian apa saja di Dunia yang sunyi namun ceria didalamnya dapat dipantau dan selalu saling berhubungan. Jadi jika Deaf Cafe ini membutuhkan pekerja, mereka mudah menghadirkan para tuna rungu dimana saja berada. Dan tempat ini sudah tidak asing lagi bagi mereka karena biasa untuk tempat pelatihan dari segala segi minimal mereka pernah m,endatangi tempat ini.

Pat Sulistyowati adalah penderita tuli, namun beliau banyak berkiprah untuk kaumnya dari sejak muda beliau aktif berjuang sehingga pernah menduduki Jabatan Ketua Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia[GERKATIN] seorang tuna rungu yang sangat giat dengan kemampuan yang dimilikinya terus berkiprah sampai iklas menyediakan Rumah dan sebidang tanah digunakan sebagai tempat kegiatan pelatihan dan kreatifitas bagi para penderita tunarungu, hingga akhiornya beliau mengiklaskan lahan yang berukuran lebih dari seribu meter ini untuk dijadikan lokasi Cafe, “Deaf Cafe Fingertalk” ini.

Sekarang ada tempat berharap bagi mereka untuk menggantungkan hidup kedepan, semoga Deaf Cafe Finger Talk ini dapat langgeng, dapat terealisir keinginannya untuk membuka cabangnya dipusat kota  karena semua para tuna rungu ini merasakan betah sekali bekerja disini.

Dissa berharap, “Agar Cafe yang dikelola ini banyak tamu yang datang, dengan semakin banyaknya para tamu berarti pesan kepeduliannya tersampaikan, sehingga dapat semakin banyak menjangkau para disabililitas yang mendapat lapangan kerja. Aamiin.

-Ngesti Setyo Moerni

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun