Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tanaman Serai Menangkal Serbuan Nyamuk di Rumah

27 Februari 2016   02:31 Diperbarui: 21 Desember 2016   19:05 2154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar pribadi"][/caption]Tanaman serai banyak mengandung kasiat obat, bagi penulis serai sering digunakan untuk bumbu masak dan campuran minuman/wedang jahe merah, ketika diminum dalam keadaan panas rasanya lezat dan nyaman bagi tenggorokan, untuk melepas dahaga pada sore hari. Konon tanaman serai dapat menekan sel-sel kanker agar tidak berkembang didalam jaringan tubuh.

[caption caption="sumber gambar pribadi"]

[/caption]Serai, mempunyai nama latin, Cymbopogan citratus entah mengapa nyamuk paling tidak suka akan kandungan  Citratus yang berada pada tanaman Serai. Berarti sangat menguntun gkan bagi manusia.

Penulis pernah membaca artikel dari rekan Kompasiana, Hendi Setiawan pada tanggal 05 Agustus 2015. Dengan judul “ Sereh: Pengusir Nyamuk Ramah Lingkungan” Ternyata setelah mempraktekkan sendiri memang benar dengan tanaman serai,  nyamuk enggan mendekat.

Selain membaca artikel tersebut, penulis juga sering mendapat masukan tentang kasiat tanaman serai untuk mengusir nyamuk, tetapi karena pernah merasa terkecewakan dengan tanaman Zodia yang memiliki aroma racun, tetapi kenapa nyamuk malah mendekat pada tanaman zodia tersebut, barangkali penulis kurang paham cara menggunakannya atau entahlah untuk tanaman Zodia dalam menggunakannya gagal total.

Setelah menggunakan tanaman serai, sudah hampir dua bulan ini didalam rumah sepi dari kunjungan nyamuk, paling-paling tinggal satu-dua ekor nyamuk kesasar barangkali. Biasanya entah itu musim kemarau maupun penghujan, nyamuk tidak dapat dibendung. Tidak kenal siang maupun malam, sangat menjengkelkan komunitasnya banyak sekali.

Padahal menurut ahli biologi, nyamuk bergerak pada jam-jam tertentu, selain itu tidak/kurang aktif, tetapi itu tidak berlaku, jam berapa saja nyamuk beraktivitas mencari darah, kalau nyamuk sudah kenyang bersuara berdengingnya lain dengan nyamuk yang masih lapar, kalau yang masih lapar dengingnya nyaring, coba lah perhatikan perbedaan suara nyamuk.

Pada waktu belum menggunakan tanaman serai tersebut, jika malam tiba, saatnya berkumpul dengan keluarga, terdengar musik ceplak-ceplek karena memukuli badan yang dihinggapi nyamuk  jadi agak riuh. Nyamuk-nyamuk hinggap menyedot darah sambil meninggalkan sesuatu ke tempat bekas gigitannya. Belum lagi suara sengatan listrik berbentuk raket yang digunakan untuk menyetrum nyamuk suaranya lebih riuh dari tepokkan tangan ketubuh : ”Tar-tar , Pretek pretek”  selalu nyaring terdengar diruang keluarga, berisik sekali.

Akhirnya anggota keluarga kami tak betah duduk dan tak tahan duduk diruang keluarga, masing-masing mlipir masuk kedalam kamar, tetapi apa? Dikamar juga tidak aman dari serbuan nyamuk. Pokoknya menyebalkan sekali.

Penulis sempat menyerah kalah dengan prinsip tak mau menggunakan obat nyamuk kimia, yaitu obat nyamuk semprot yang katanya bebas sesuatu, juga yang dioles segala, sudah ikut menghirup racun, tetapi nyamuk masih banyak, tetapi apa boleh buat, tetep saja tidak ada artinya. saking tidak tahan digigti nyamuk.

Entah dari mana saja datangnya nyamuk-nyamuk bersama sahabat-sahabatnya tersebut, pintu dan jendela rumah dibuka jika matahari bersinar panas, pada malam hari nyamuk berduyun-duyun, sampai pusing rasanya, pasti pembaca juga mempunyai problem yang sama mengenai nyamuk bukan?

[caption caption="sumber gambar pribadi"]

[/caption]

Tanaman Serai menolong manusia dari serbuan nyamuk

Nah, sekarang penulis bersyukur, nyamuk sudah tidak mau masuk kedalam rumah. Dengan hanya dana Rp. 10.000,-  untuk membeli serai segepok seiket besar ke tukang sayur, nyamuk benar-benar tidak mau masuk rumah. Jangan sampai keturunan nyamuk kebal dengan aroma citratus dari tanaman serai , sehingga tanaman serai tidak berarti lagi.

[caption caption="sumber gambar pribadi"]

[/caption]

[caption caption="sumber gambar pribadi"]

[/caption]

Cara membuat tanaman serai agar disegani nyamuk, :

  1. batang serai dikeprek, lalu dibundel dikat dengan tali atau kawat untuk menggantung
  2. Lalu digantung ditempat-tempat nyamuk berkumpul
  3. misalnya,: Digantung di setiap pintu, setiap jendela, diruang keluarga, dikamar, Di ruang tamu, diruang makan, di dapur, di kamar mandi.

Letakkan dimana saja, disetiap sudut ataupun gantungan baju dan lain-lain.

Dengan melarang nyamuk masuk kedalam rumah, paling tidak manusia sudah terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk yang mendatangkan  berbagai jenis penyakit, terutama Penyakit Demam berdarah, Penyakit Malaria, penyakit Chikungunya, penyakit Zika, Filariasis (penyakit kaki gajah) dan lainnya.

[caption caption="sumber gambar pribadi"]

[/caption]

[caption caption="sumber gambar pribadi"]

[/caption]

Memanfaatkan lahan yang tak ter urus ditepi kali, dari pada dipenuhi gulma

Untuk memenuhi kebutuhan serai, penulis mencoba menanam tanaman serai dipinggir kali didekat rumah, meskipun untuk mendapatkan bibitnya cukup sulit lokasinya lumayan jauh, didaerah Perigi Tangsel, kebetulan ada petani garapan yang menanam serai dan bisa dibeli.

Dengan memanfaatkan lahan yang nganggur banyak hal yang bisa didapat, antara lain dari segi estetika, dari segi mudah didapat dan gratis, untuk masyarakat yang membutuhkan.

Menyampaikan artikel seperti ini, segala sesuatunya sudah di uji coba pada diri sendiri dan keluarga, menjalankan percobaan terlebih dahulu artinya berbagi pengalaman, bukan berbagi teori, semoga anda dapat memanfaatkan pengalaman ini.

Selamat mencoba

-Ngesti Setyo MOerni

 

 \\\

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun