[caption caption="sumber gambar pribadi"][/caption]Tanaman serai banyak mengandung kasiat obat, bagi penulis serai sering digunakan untuk bumbu masak dan campuran minuman/wedang jahe merah, ketika diminum dalam keadaan panas rasanya lezat dan nyaman bagi tenggorokan, untuk melepas dahaga pada sore hari. Konon tanaman serai dapat menekan sel-sel kanker agar tidak berkembang didalam jaringan tubuh.
[caption caption="sumber gambar pribadi"]
Penulis pernah membaca artikel dari rekan Kompasiana, Hendi Setiawan pada tanggal 05 Agustus 2015. Dengan judul “ Sereh: Pengusir Nyamuk Ramah Lingkungan” Ternyata setelah mempraktekkan sendiri memang benar dengan tanaman serai, nyamuk enggan mendekat.
Selain membaca artikel tersebut, penulis juga sering mendapat masukan tentang kasiat tanaman serai untuk mengusir nyamuk, tetapi karena pernah merasa terkecewakan dengan tanaman Zodia yang memiliki aroma racun, tetapi kenapa nyamuk malah mendekat pada tanaman zodia tersebut, barangkali penulis kurang paham cara menggunakannya atau entahlah untuk tanaman Zodia dalam menggunakannya gagal total.
Setelah menggunakan tanaman serai, sudah hampir dua bulan ini didalam rumah sepi dari kunjungan nyamuk, paling-paling tinggal satu-dua ekor nyamuk kesasar barangkali. Biasanya entah itu musim kemarau maupun penghujan, nyamuk tidak dapat dibendung. Tidak kenal siang maupun malam, sangat menjengkelkan komunitasnya banyak sekali.
Padahal menurut ahli biologi, nyamuk bergerak pada jam-jam tertentu, selain itu tidak/kurang aktif, tetapi itu tidak berlaku, jam berapa saja nyamuk beraktivitas mencari darah, kalau nyamuk sudah kenyang bersuara berdengingnya lain dengan nyamuk yang masih lapar, kalau yang masih lapar dengingnya nyaring, coba lah perhatikan perbedaan suara nyamuk.
Pada waktu belum menggunakan tanaman serai tersebut, jika malam tiba, saatnya berkumpul dengan keluarga, terdengar musik ceplak-ceplek karena memukuli badan yang dihinggapi nyamuk jadi agak riuh. Nyamuk-nyamuk hinggap menyedot darah sambil meninggalkan sesuatu ke tempat bekas gigitannya. Belum lagi suara sengatan listrik berbentuk raket yang digunakan untuk menyetrum nyamuk suaranya lebih riuh dari tepokkan tangan ketubuh : ”Tar-tar , Pretek pretek” selalu nyaring terdengar diruang keluarga, berisik sekali.
Akhirnya anggota keluarga kami tak betah duduk dan tak tahan duduk diruang keluarga, masing-masing mlipir masuk kedalam kamar, tetapi apa? Dikamar juga tidak aman dari serbuan nyamuk. Pokoknya menyebalkan sekali.
Penulis sempat menyerah kalah dengan prinsip tak mau menggunakan obat nyamuk kimia, yaitu obat nyamuk semprot yang katanya bebas sesuatu, juga yang dioles segala, sudah ikut menghirup racun, tetapi nyamuk masih banyak, tetapi apa boleh buat, tetep saja tidak ada artinya. saking tidak tahan digigti nyamuk.
Entah dari mana saja datangnya nyamuk-nyamuk bersama sahabat-sahabatnya tersebut, pintu dan jendela rumah dibuka jika matahari bersinar panas, pada malam hari nyamuk berduyun-duyun, sampai pusing rasanya, pasti pembaca juga mempunyai problem yang sama mengenai nyamuk bukan?
[caption caption="sumber gambar pribadi"]