Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mekanisme Cara Kerja Pembakaran Sampah Ramah Lingkungan [II]

9 Desember 2015   02:01 Diperbarui: 9 Desember 2015   15:58 3534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika saja anda seorang ketua Rw ketua Rt atau ketua suku diwilayah tempat tinggal anda, kesempatan yang sangat baik untuk mengajak masyarakat diwilayah anda mengolah sampah dengan metode “WASTERwaster adalah kepanjangan dari Waste dan Terminator maksudnya pemusnah limbah.

Dari pada warga membakar sampahnya secara liar bagaimana jika di koordinir menjadi pembakaran yang ramah lingkungan, dimulai dari satu atau dua Rw misalnya, dengan persyaratan memiliki FASOS dan FASUM dengan bukti jelas dan memadai ukuran luasan tanahnya.

Kemudian anda mengajukan proposal kepada Pemerintah ataupun CSR yang anda ketahui mau membantu tentang masalah pelestarian Lingkungan, untuk rencana pengolahan sampah warga dengan cara pembakaran sampah ramah lingkungan nyaris Zero waste, nantinya sisanya hanya abu tinggal sedikit sekali dapat digunakan sebagai bata ataupun sebagai pupuk tanaman.

Untuk keseriusan rencana tersebut nanti dapat konsultasi dengan Bapak H.Chaerudin Jawara Lingkungan Kali Pesanggrahan yang sudah memiliki anak buah tersebar diseluruh kawasan Sungai di Indonesia, dengan berbagai kegiatan.

Tentang Waster di Kawasan Kali Pesanggrahan

Pemikiran awalnya tercetus oleh H. Chaerudin yang sudah malang melintang mengolah sampah secara manual menggunakan mesin kombinasi yang sering ngadat karena sampah yang tersangkut membelit pada pisau mesin membuat pekerjaan menjadi terganggu, karena harus membetulkan kerusakan mesin sementara setoran sampah dari beberapa Rw yang mencapai seperempat Kecamatan Cilandak di Wilayah Jakarta Selatan ini datang bergulir cepat sekali sehingga mengakibatkan tumpukan sampah yang mengantri untuk diolah. Terpikir oleh H Chaerudin bagaimana jika sampah-sampah ini dimusnahkan dengan cara pembakaran tidak banyak menyisakan sisa pembakaran menuju zero waste minimal. Dengan berdiskusi bersama anak-anak asuhnya yang memiliki disiplin ilmu pada berbagai-bagai bidang, maka yang memiliki keahlian tehnik, mereka mempelajari dan berusaha menemukan alat yang dapat digunakan untuk memusnahkan sampah.

Jika anda yang berminat tertular memusnahkan sampah secara dibakar tetap ramah lingkungan, mari saya jembatani untuk berdiskusi bersama H. Chaerudin, banyak ilmu yang tersimpan disana selain persampahan masih banyak hal-hal yang dipetik manfaatnya karena meskipun beliau ini bukan seorang akademisi hanya sekolah sampai SMP tetapi memahami ilmu segudang dari pengalaman, belajar dari alam, belajar sendiri dan menyimak sejarah yang ternyata banyak sekali unsur ilmu filosofinya dapat digunakan untuk mengurai sesuatu yang dapat dipergunakan bagi keseharian manusia, menggunakan managemen kearifan.

Cara kerja pembakaran secara Waster.

Cara kerja pembakaran sampah metode Waster yang ramah lingkungan, sekilas memang hampir sama dengan pembakaran sampah secara Incenerator yang terkenal itu, namun cara kerja Waster lebih efisien dan ramah lingkungan. dikarenakan tidak memerlukan bahan bakar diawal pembakaran dg sisa hasil pembakaran yg berupa abu dg jumlah yg sangat sedikit & aman untuk dibuang di tanah. Selain itu asap yang dihasilkan di proses menjadi asap cair(liquid smoke) dg demikian tidak ada asap diudara yg mencemari lingkungan. Teknologi Waster ini tidak memerlukan skill/SDM yg menuntut keahlian tinggi.

Pada saat pembakaran metode Waster tidak memerlukan bahan bakar penyulut dalam tungku pembakaran. Metode Waster menggunakan bahan bakar dari limbah itu sendiri seperti sampah kering, kertas, kayu, sampah yg mudah terbakar dalam keadaan kering sebagai penyulut api, setelah api menyala, blower dihidupkan dan api akan membesar, kemudian sampah dapat dimasukkan secara bertahap sesuai kapasitas yg ada. Asap yang keluar sudah bersih dari polusi berisi kandungan logam berat zat lainnya yang menjadikan udara kotor berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan pemanasan global, asap yang keluar merupakan uap air berbentuk asap, sedangkan material yang mengendap didalam akan dibersihkan sesuai waktunya.                                      

Sekarang menurut H. Chaerudin, Inovasi Pembakaran Sampah Metode Waster ini akan terus diperbarui dengan memperbaiki disana sini kekurangan yang ada bersama anak-anak asuhannya yang ahli dalam teknik agar mendapatkan yang lebih efisien, mudah dan banyak menghasilkan manfaat.

Masih banyak lagi tentang lingkungan yang dapat digali dari Jawara lingkungan yang sangat bersahaja, menghargai sekali kepada tamu-tamu yang berkunjung dan menimba ilmu, beliau sama sekali tidak pelit dalam membagi ilmu, bahkan dibuka secara gamblang beserta terjemahan dengan filosofi tinggi. Penulis mengucapkan terimakasih sudah diijinkan membagi sesuatu kepada pembaca khususnya tentang cara pengolahan sampah dengan metode Waster.

-Salam Hijau

-Ngesti Setyo Moerni                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun