Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenang Dr. Johnny Sidhajatra, Herbalis Menyembuhkan Ribuan Pasien

10 November 2015   09:36 Diperbarui: 10 November 2015   10:06 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut puterinya Yatri Michael, ayahnya menuruti anjuran koleganya yang menganjurkan untuk minum rebusan dedaunan yang berkasiat menghancurkan batu ginjal, segera meminum campuran dari tiga daun, yaitu daun alpukat, daun kejibeling dan kumis kucing. Cara kerja tanaman obat didalam tubuh manusia tidak serta merta langsung menyembuhkan, tetapi secara perlahan, awalnya rasa sakit berkurang, lalu berangsur-angsur batu yang berbentuk kristal sebesar kacang tersebut terkikis menyerupai pasir halus larut dalam air seni. Tentu saja dibarengi dengan minum air putih banyak-banyak agar kristal tadi larut terbawa kepembuangan pada saat berseni.

“Batu ginjal tersebut hancurnya seperti mengulum permen, lama-kelamaan menipis dan habis” kata puteri dokter Johnny. Itulah pengobatan secara herbal memang tidak langsung bisa sembuh dengan serta merta, diharap untuk bersabar!

Belajar mengenai tanaman obat pada para ahli yang berpengalaman

Setelah batu yang bersarang di ginjal benar-benar tuntas melebur, itu dapat dibuktikan dari hasil rontgen, maka terfikir oleh dokter Johnny Sidhajatra bahwa pengalaman yang sangat berharga seperti ini harus di tularkan kepada para pasien yang juga menderita karena penyakit yang menggerogoti namun, pembuktian secara pengalaman masih kurang cukup bagi dokter J Sidhajatra, harus memiliki bekal pengetauan yang luas tentang tanaman yang berkasiat obat, lalu mulailah mempelajari buku-buku tentang tanaman yang bekasiat obat. Banyak buku tentang herbal sudah dilahapnya, tetapi masih kurang cukup baginya lalu berguru dengan ahli Botani yang bermukim di Kota Malang, Bapak BM Chee adalah seorang ahli botani sudah berusia delapan puluhan pada waktu itu, sangat paham benar dengan tanaman-tanaman dan kandungan apa saja yang ada didalamnya, kebetulan lagi masih terbilang kerabat jauh. Kemudian masih harus memperdalam penyembuhan secara Herbal kepada Romo Lukman di Purworejo, tidak hanya tentang herbal tetapi cara mendeteksi suatu penyakit yang terjadi pada tubuh manusia, namanya radiesthetik.

Isteri ikut memberikan dorongan semangat

Berkat dorongan dari sang Istri yang memiliki kesukaan bertanam tanaman obat dan sedikit banyak juga paham tentang kasiat tanaman obat yang didapatnya dari pengalaman dan pengetauan tentang obat yang sudah turun temurun, jadi klop lah sepasang suami isteri yang memiliki rasa sosial yang tinggi demi kemanusiaan, bersama-sama berjuang untuk menggempur berbagai penyakit yang bersarang pada tubuh pasiennya dengan tanaman berkasiat obat. Isteri dokter Johnny Sidhajatra memompa semangat suaminya agar maju terus dengan pengobatan secara herbal meski banyak sejawatnya yang menentang. ada kesinisan dari beberapa kolega. Kontroversi pasti ada dalam pengobatan secara herbal pada waktu itu, apalagi praktisinya adalah seorang dokter, menurut masyarakat yang menganggap tanaman obat tidaklah penting, karena belum pernah merasakan kasiatnya dan mengalami secara langsung pastinya akan menyangsikan kemanjurannya.

Bahkan ada yang menyebutnya terkun alias dokter dukun. Sebab semakin lama semakin mendalami kejiwaan dari pasien hingga mampu cara pengobatan alternatif radiesthetik medik. Suatu teknik pengobatan yang mengandalkan kepekaan pengobatan dalam mendeteksi penyakit dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

Ternyata semakin hari semakin banyak pasien yang tersembuhkan dengan biaya murah dan minim efek samping, hingga pasiennya mencapai ribuan dari segala kalangan, dari status sosial yang tinggi termasuk para pejabat, status sosial menengah kebawah sampai ketukang becak semua dilayani oleh dokter Johnny Sidhajatra dengan tulus iklas. Hal yang demikian masih berjalan sampai sekarang, terbukti pada waktu penulis berkunjung ke Apotek Herbal di Cireundeu, berbarengan dengan beberapa pasien yang datang nampak sebagai warga yang sederhana mendapatkan pelayanan yang ramah dari bu Lilik bagian pelayanan pengobatan yang sudah puluhan tahun membantu dr. Johnny Sidhajatra berpraktek.

Meskipun dr. Johnny Sidhajatra sudah tiada, pengobatan kepada pasien tidak pernah berhenti di Cireundeu, Tangerang Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun