Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Masih Suka Menggunakan Tas Plastik, Hati-hati!

4 Januari 2014   10:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:10 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tas Plastik/tas kresek sebaiknya digunakan ulang

Menggunakan tas plastik/tas kresek , memang serba mudah dan praktis, setelah tidak terpakai tinggal buang, kemudahan itu hanya sesaat dan semu. Banyak sekali kerugiannya, tanpa kita sadari kita sudah memiliki andil besar dalam merusak Bumi. Manusia hidup ini perlu bergerak, berbuat mengeluarkan tenaga, tidak asal serba praktis dan mudah, dengan bergerak, berbuat mengeluarkan tenaga sedikit untuk mengolah, memperlakukan tas plastik bekas digunakan, di rapikan dengan aman agar keuntungan yang kita peroleh akan berantai panjang sampai kegenarasi berlanjut dibawah kita. Kalau perlu kurangi sama sekali tas plastik/tas kresek.

1388776417930679683
1388776417930679683
Tas plastik bekas dilipat untuk digunakan ulang

13887764731979993586
13887764731979993586

Tas plastik bekas dilipat kecil agar dapat dibawa-bawa

Mari sedikit saja  kita bergerak dan berbuat, agartidak semakin memperkeruh kerusakan bumi Apa yang harus kita perbuat dengan yang sedikit tadi?

  1. Lepaskan secara perlahan ketergantungan kita menggunakan tas plastik/tas kresek, sedikit demi sedikit, menggantinya dengancara membawa tas yang dapat dipergunakan berulang-ulang, misalnya kantong dari kain, yang dilipat kecil, kalau bawa keranjang mungkin terlalu repot.
  2. Ketika belanjaan kita banyak di super market atau ditempat belanjaan lain, mintalah kardus sebagai tempat barang belanjaan, kardus pengganti tas plastik/tas kresek, karena kardus bisa terurai.
  3. Kalau sudah terlanjur menggunakan tas plastik, gunakan berulang-ulang, jangan menggunakan sekali pakai langsung buang.
  4. Untuk menyimpan tas plastik, dapat dilipat sekecil mungkin(seperti gambar diatas). Agar tidak makan tempat ketika disimpan, mudah dibawa-bawa untuk tempat/wadah barang, setelah itu lipat kembali sampai tas plastik jebol
  5. Tidak masalah kita mencuci tas plastik kotor hanya terkena benda cair yang masih dapat ditolelir, agar dapat dipergunakan kembali.
  6. Buanglah Tas plastik di Bank Sampah atau pengepul barang bekas agar tas plastik tersebut dapat didaur ulang dan bernilai ekonomi.

Jumlah pendudukIndonesia ini kurang lebih 250 juta jiwa, pemakai tas plastiksekitar 200 juta, sehari misalkan minimal membutuhkan tiga kantong plastik bahkan lebih, belum termasuk usaha yang menggunakan tas plastik lainnya, dikali terus menerus sampai setahun sudah berapa ton plastik yang menjadi sampah dan tersebar di buang memenuhi Bumi ini, bertebaran disungai menyangkut di jembatan, menyebar dipantai, terbawa ke laut, teruruk tanah menggunung di TPST, dibakar ditempat sampah, mengakibatkan polusi udara.

Berkali-kali penulis selalu mengajak dan mengingatkan masyarakat agar mengurangi pemakaian tas plastik, karena kekhawatiran ini ber-Alasan.

138877624477245190
138877624477245190
Biji plastik, Sumber foto Wikipedia

Terdiri dari apakah plastik itu?

Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer) - Sumber dari Wikipedia

Bahan- bahan tersebut masih di campur dengan bahan lain sesuai kebutuhan, sehingga susah terurai bisa memakan waktu ratusan tahun. Sampah tas plastik jika tidak ditangani dengan benar akan mengakibatkan kerusakan pada bumi dan mahkluk hidup yang ada didalamnya.

Dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh plastik ketika membuang sembarangan antara lain :

  • Jika plastikterkubur tanah, akan mengakibatkan rusaknya tanah dari unsur hara yang ada didalam tanah.
  • Jasad renik dan makhluk kecil yang ada didalam tanah yang bertugas untuk mengurai tanah mati akibat racun dari partikel plastikyang terbuang secara sembarangan.
  • Tas plastik yang tertimbun didalam tanah menyumbat air yang akan meresap kedalam tanah.
  • Mengurangi sirkulasi udara didalam tanah, sehingga mengganggu kesuburan tanah
  • Meningkatkan suhu panas didalam tanah, hingga kehidupan didalam tanah tidak mampu bertahan termasuk tumbuhan.
  • Pencemaran air tanah dari partikel plastik yang rusak berubah sifat menjadi beracun, akibatnya akan terasa dalam jangka panjang.
  • Ketika mencemari laut, kantung plastik termakan oleh hewan laut yang pasti tidak dapat tercerna didalam perut hewan laut, karena sifat palstik penguraiannya butuh waktu lama kecuali dipanaskan dengan suhu tertentu.

Sisa sampah yang dibakar, tas plastik berarakan

Dengan tulisan ini barangkali anda tergerak untuk sama-sama mengurangi penggunakan tas plastik, atau kalau tetap memakai, rapikan tas plastik bekas anda buanglah ke Bank Sampah agar didaur ulang menjadi biji plastik.

Silahkan dibuka tulisan tas daur ulang yang lalu:

/green.kompasiana.com/polusi/2013/09/24/tas-daur-ulang-mengurangi-penderitaan-bumi-dan-seisinya-593809.html

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/22/wadah-makanan-ramah-lingkungan--620553.html

Semoga bermanfaat !

-Ngésti Setyo Moerni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun