Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

The Business of Multimedia Storyteling

4 Februari 2018   22:41 Diperbarui: 5 Februari 2018   08:43 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pencipta konten harus memahami audiens dan venue yang ia hadapi. Jika video ditempelkan kepada cuitan Twitter dengan 240 karakter, pertimbangkan apakah audiens bersedia untuk meluangkan waktu selama 5 menit untuk menonton? Jangan sampai audiens berpindah dari konten, jika hal itu terjadi berarti teknik bercerita multimedia anda kurang efektif.

Lalu mengapa konten multimedia diidentikan dengan video kreatif? Jawabannya sederhana, video sangat versatile karena dapat digunakan kapan pun itu dibutuhkan dan menjanjikan pengalaman yang berbeda dibanding dengan teks statis, selain itu audiens dibuat seolah berpartisipasi aktif dalam moment tersebut.

Hal terbaik pada era kemajuan teknologi seperti saat ini, adalah semua orang dapat menjadi pencipta konten karena akses peralatan yang dimiliki terletak di ujung jari. Apapun sarananya; ponsel pintar, motion camera, atau peralatan profesional kelas atas, dapat memberikan kemudahan untuk menangkap gambar bergerak lalu membagikannya ke seluruh dunia.

Akan tetapi, tiap-tiap situasi yang ingin ditangkap membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda. Bila ingin membuat sebuah vlog, anda hanya perlu menekan tombol rekam dan mulai mendokumentasikan kegiatan yang anda anggap menarik untuk dibagikan ke orang lain.

Namun, untuk bercerita mengenai suatu brand lalu meyakinkan target pasar, maka akan lebih bijak jika menggunakan kru profesional dan orang-orang yang memahami proses produksi serta pemasaran.

Teknik bercerita multimedia kini tidak lagi identik dengan biaya tinggi, akan tetapi penekanan pada kreativitas. Perusahaan pemula dan influencer mengambil keuntungan dari jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, blog, interactive micro-site, pop-up store,dan berbagai venue yang terjangkau sebagai kendaraan untuk menarik audiens.

Pada akhirnya, hal ini sama saja dengan mengajak orang-orang untuk melihat apa yang anda ciptakan. Jangan tunggu sampai orang lain menemukan konten anda, tetapi sajikan langsung di tempat yang efektif, ajak para influencer untuk membantu menyiarkan konten anda, dan bangunlah percakapan dengan audiens. Pada akhirnya penyampaian pesan tidak menjadi masalah ketika teknik bercerita multimedia anda mampu membuai para audiens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun