Mohon tunggu...
Kinanti Anti
Kinanti Anti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas kebangsaan republik indonesia

baca buku

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

dampak negatif dari kenaikan pajak bertambah nilai (PPN) menjadi 12%

28 Desember 2024   22:23 Diperbarui: 28 Desember 2024   22:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak negatif dari kenaikan pajak bertambah nilai (PPN) menjadi 12%

Kenaikan PPN menjadi 12% yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia merupakan Langkah strategis yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan reaksi dari masyarakat serta pelaku ekonomi. Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi dampak negatif yang mungkin timbul dari kebijakan tersebut. Dampak negatif yang ditimbulkan tidak dapat diabaikan. Berikut ada beberapa poin yang perlu di perhatikan

Peningkatan Harga Barang dan Jasa

Salah satu dampak paling langsung dari kenaikan PPN adalah peningkatan harga barang dan jasa. Produsen dan pengecer cenderung akan meneruskan biaya pajak kepada konsumen. Hasilnya, masyarakat harus membayar lebih untuk barang-barang pokok, seperti makanan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Ini sangat memberatkan, terutama bagi keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Menurunnya Daya Beli Masyarakat

Dengan harga yang semakin tinggi, daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah, akan menurun. Banyak orang mungkin terpaksa mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan non-pokok, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup mereka. Dalam situasi ini, masyarakat harus memilih antara memenuhi kebutuhan dasar atau mengorbankan hal-hal lain yang penting.

Risiko Inflasi yang Meningkat

Kenaikan PPN berpotensi menjadi pemicu inflasi. Ketika harga barang dan jasa naik secara keseluruhan, inflasi dapat meningkat, yang akan mengurangi daya beli masyarakat secara lebih luas. Inflasi yang tinggi menciptakan ketidakpastian ekonomi dan dapat membuat perencanaan keuangan menjadi sulit bagi banyak orang.

Beban pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Usaha kecil dan menengah, yang merupakan tulang punggung ekonomi, mungkin mengalami dampak yang lebih berat akibat kenaikan PPN. Dengan marjin keuntungan yang lebih kecil, banyak UKM tidak akan mampu menyerap biaya tambahan. Hal ini dapat memaksa mereka untuk menaikkan harga atau bahkan mengurangi jumlah karyawan, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan pengangguran.

Ketidakpuasan dan Resistensi Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun