Zulaikha berjalan terhuyumg dengan tongkatnya. Pada setiap orang dia selalu bertanya tentang kabar orang yang sangat dicintainya, Yusuf.
Tubuhnya kian renta, kulitnya telah mengeriput. Hartanya pun telah habis dia bagi-bagikan kepada fakir-miskin, meniru apa yang dilakukan Yusuf seperti yang dikabarkan orang padanya.
"Sudahlah, Zulaikha! Percuma kau berharap Yusuf. Kau kini sudah tua, miskin pula. Mana mungkin Yusuf mau denganmu," ledek salah seorang di kampungnya.
"Aku tak akan pernah menyerah dengan ketuaan dan kemiskinanku," sanggah Zulaikha mantab, tak meragu dengan keyakinannya. Begitu kuat hatinya mencintai Yusuf.
Zulaikha menuju tempat peribadatannya. Wanita yang dulunya cantik lagi kaya itu bersimpuh di hadapan sang Dewa.
"Wahai Dewa, Engkau tahu aku begitu memujamu. Tapi kenapa Engkau tidak seperti Tuhannya Yusuf . Lihatlah, dulu ia budak yang miskin, kini menjadi kepercayaan raja dan telah menjadi kaya raya. Dia banyak berderma dari hartanya kepada fakir miskin, tapi ia tak mejadi melarat sepertiku."
Zulaikha adalah wanita cantik, bangsawan, terhormat, dan sangat taat pada keyakinannya. Pada masa mudanya, ia pernah menjadi istri pembesar kerajaan Mesir yang sudah tua. Saat itulah ia mengenal Yusuf kecil yang dibeli oleh suaminya dari pasar budak.
Setelah Yusuf kecil menjadi seorang remaja yang sangat tampan, tampaklah Yusuf sebagaimana pria yang pernah dijumpai dalam mimipinya dahulu sebelum ia dijadikan istri oleh pembesar kerajaan Mesir tersebut. Zulaikha pun jatuh cinta pada Yusuf.
Cinta Zulaikha pada Yusuf makin tumbuh menjadi syahwat yang menggelora. Maka ketika suaminya tak berada di rumah, dirayunya Yusuf untuk menerima ajakannya berbuat maksiat.
Dengan pertolongan Allah SWT, Yusuf terselamat dari godaan Zulaikha. Yusuf lari menuju pintu keluar, Zulaikha menarik gamisnya sehingga robek di bagian belakangnya. Saat itu sang suami datang. Zulaikha membalik fakta. Dan, dengan pertolongan Allah, Yusuf terbebas dari tuduhan Zulaikha melalui bayi yang bisa bicara, bahwa apabila gamis Yusuf robek di muka, maka Yusuf yang bersalah. Apabila robek di belakang, Yusuf tak bersalah. Maka hebohlah berita tentang pengkhianatan Zulaikha.
Setelah Yusuf terbukti tak bersalah,Zulaikha pun menyadari kesalahannya juga. Namun, Yusuf tetap memilih agar dipenjara saja, demi agar ia terbebas dari fitnah Zulaikha dan agar Zulaikha tak lagi mengkhianati suaminya.
Waktu terus melaju, Yusuf dimuliakan oleh Allah SWT sebagaimana janjiNya terhadap orang-orang yang bersabar terhadap suasah payah ujianNya. Disamping menjadi menteri ekonomi yang telah menjadikan Mesir dapat keluar dari permasalahan selama masa paceklik, Allah SWT mengangkatnya menjadi Nabi dan Rasul.
Sepeninggal suaminya, Zulaikha tetap dalam cintanya terhadap Yusuf. Namun berkah dari Allah menghampiri Zulaikha. Berkah mencintai seorang yang shaleh. Allah SWT berkenan mewujudkan impian Zulaikha yang telah bertungkus lumus mencintai seorang Yusuf. Allah SWT memerintahkan Yusuf meminang dan menikahi Zulaikha yang sudah tua renta dan miskin.
Keajaiban terjadi, Allah kuasa di atas segala sesuatu. Bagi Allah segalanya bisa mudah bila dimudahkanNya, Dan segalanya menjadi sulit bila dipersulitNya. Zulaikah yang tua renta telah dijadikanNya muda kembali seperti baru berusia 17 tahun.
Setelah menjadi istri Yusuf, ia diperkenalkan pada Allah SWT. Jadilah Zulaikha sebagai penyembah Allah yang ta'at.
Suatu malam, ketika Zulaikha sedang khusyu beribadah pada Allah SWT, Yusuf mengajak Zulaikha bercinta sebagai suami istri . Namun, Zulaikha kurang peduli.
"Wahai Zulaikha, aku sudah mengira, bahwa setelah kau mengenal Allah SWT, kau tak akan peduli lagi padaku, seolah kau tak pernah mencintaiku. Ketahuilah, Zulaikha, menerima ajakanku saat ini adalah lebih diperintahkan Allah SWT daripada ibadahmu sepanjang hari sepanjang malam."
"Wahai Nabi Allah yang mulia, baiklah, karena Allah aku menerima ajakanmu. Karena aku adalah milik Tuhanku selamanya, bukan milikmu," jawab Zulaikha lembut.
***
siapa yang berkata cinta sejati itu tiada?
siapa yang bilang cinta sejati itu hanya bayang?
sedang Tuhan sendiri yang telah mengabadikan?
sedang Tuhan sendiri yang telah mengisahkan?
Subhanallah
walhamdulillah
walaa ilaaha illaLlah
Wallahu Akbar
Laa haulaa walaa quwwata illaa billah.
Note:
Terinspirasi dari kisah cinta Yusuf dan Zulaikha dengan tambahan-tambahan agar enak dibaca.
Terimakasih telah berkenan membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H