Mohon tunggu...
kinanti
kinanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemerahan Sapi Secara Modern

15 Mei 2019   17:35 Diperbarui: 15 Mei 2019   20:58 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sapi perah adalah sapi yang dikembangbiakkan karena dapat menghasilkan susu dalam jumlah besar. Kebanyakan sapi perah berasal dari daerah tropis.  Banyak sekali pelaku usaha yang berkecimpung di dalam usah sapi perah ini. 

Menurut mereka berbisnis sapi perah sangat menguntungkan. Pelaku usaha ini terus memutar otak agar susu sapi yang dihasilkan banyak dan cepat. Salah satunya milik peternakan sapi yang berada di daerah Cikundul, milik Bapak Suratno.

Peternakan sapi perah milik Pak Suratno ini merupakan peternakan terbesar yang ada di daerah Kota Sukabumi. Peternakan ini memiliki sekitar dua puluh sapi perah namun yang sedang menghasilkan susu kurang lebih hanya sebelas ekor sapi. 

Hal ini disebabkan karena sapi-sapi yang lainnya sedang mengandung atau bahkan sudah masa tidak produksi susu karena baru akan dikawinkan lagi. Dalam sehari peternakan ini bisa menghasilkan sekitar 150 liter bahkan bila sapi baru melahirkan bisa menghasilkan lebih banyak lagi.

Mengapa peternakan ini bisa menghasilkan banyak sekali susu? Karna peternakan ini sudah menggunakan mesin vakum pemerah susu. Di Sukabumi sendiri petenakan yang menggunakan mesin perah hanya dua peternakan yaitu Peternakan Pak Suratno dan petenakan temannya. 

Menurut Pak Suratno saat ini zamannya sudah modern lalu mengapa kita tidak ikut akan perkembangan zaman? Jika kita menggunakan mesin vakum pemerah susu, pemerahan susu lebih optimal, karena sapi akan lebih tenang. 

Jika kita menggukan manual, terkadang waktunya lebih lama, lalu bila kita beda tangan atau ada yang salah dalam pemerahan akan membuat sapi terkena Mastitis tentu itu membuat pemerahan tidak optimal. Namun, tidak selamanya memerah dengan mesin vakum lebih baik dari manual, karena setiap hal itu pasti ada positif dan negatifnya.

Pesan dari Pak Suratno yaitu untuk para peternak jangan takut menggunakan mesin vakum pemerah susu. Tidak selamanya mesin vakum itu berdampak negatif, bila peternak sekarang takut bila menggunakan mesin vakum bukan susu yang keluar malah darah itu salah, karna susu tetap keluar namun misalkan seharusnya pemerahan itu dilakukan 7 menit dan bila petugas pemerahan itu lebih lama memerahnya tentu ada selain susu yang keluar karena susu didalam tubuh sapi sudah habis namun mesin vakum telat di lepaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun