Mohon tunggu...
Kinan Lambong
Kinan Lambong Mohon Tunggu... -

Waspada Neo Kapitalisme dan Serangan Asimetris. KORUPTOR, dihukum MATI saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mari Bercermin dari Malaysia

10 Mei 2018   16:28 Diperbarui: 10 Mei 2018   17:54 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Malaysia saat ini termasuk masyarakat yang cepat sadar dan bertindak nyata untuk segera menyelamatkan kedaulatan mereka dari penjajahan pihak asing di Malaysia. Oposisi Malaysia menang telak dan Mahathir Menjadi PM tertua di dunia.

Pernah melihat rekaman video Mahathir menangis ketika menyaksikan berberapa pembangunan Proyek secara Turnkey yang dilaksanakan di Malaysia ? Mahathir menangis karena banyaknya tenaga kerja asing China masuk ke Malaysia seperti juga kenyataannya di Indonesia.

Masyarakat Malaysia mewujudkan ingin perubahan, sehingga  oposisi yang mencalonkan Mahathir bisa menang di Malaysia dengan kemenangan telak.

Pemilihan Umum berjalan dengan lancar dan adil di semua TPS diwilayah Malaysia tidak ada insiden. Bahkan, para pemilih dari kubu minoritas etnis Cina dan India merupakan pemilih loyal untuk kemenangan kubu oposisi, khususnya sejak pemilu 2008 di mana Barisan Nasional (BN) kehilangan dua pertiga mayoritas di parlemen Malaysia untuk pertama kali dalam 40 tahun.

Pantauan dari pewarta Kompas.com di Singapura yang mengunjungi Johor Bahru, Sabtu (5/5/2018), melihat banyak spanduk kampanye baik dari kubu BN maupun oposisi Pakatan Harapan (PH). Negara bagian Johor merupakan salah satu basis kekuatan yang menjadi sasaran oposisi, di mana ketidakpuasan pemilih Melayu terhadap BN dilaporkan terus meningkat.

Pihak petahana tadinya sangat optimis dengan kemenangannya yang didukung dari beberapa angka lembaga survey non independen, nyatanya para surveyor ini memanipulasi angka untuk kesenangan yang bayar.

Kampanye Najib Razak sebagai Presiden UMNO diberbagai tempat penuh sesak dan menjadikan Najib Razak sangat optimis koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpinnya akan meraih kemenangan dalam Pemilu Malaysia 9 Mei 2018. Bahkan terucap perkataan Najib Razak bahwa pada akhir kampanyenya "Insya Allah, kita akan menang besar kali ini",  tambah Najib seperti dikutip oleh Channel News Asia, Minggu (6/5/2018).

Najib Razak juga sempat menggunakan kalimat menyindir yang ditujukan kepada kampanye kubu oposisi yang dibanjiri oleh ribuan masyarakat Malaysia. Menurutnya, kampanye itu adalah ilusi karena oposisi membawa penduduk luar untuk seakan-akan memberi kesan meluapnya dukungan murni rakyat kepada mereka Partai UMNO dan Barisan Nasional.

Sejumlah jajak pendapat yang katanya independen juga memperlihatkan BN, akan kembali memimpin Malaysia sejak kemerdekaan, UMNO akan kembali meraih kemenangan dengan perolehan kursi yang tidak jauh berbeda dengan lima tahun lalu, yaitu sekitar 133 kursi.

Meski selama masa kampanye tidak diunggulkan dalam jajak pendapat, kubu oposisi Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Mahathir tetap optimistis dapat mendongkel Najib dari kekuasaan dengan dukungan besar pemilih etnis Melayu.

Mahathir telah mengumumkan gerakan "Malay Tsunami" yang menunjukkan melonjaknya peralihan dukungan pemilih Melayu yang selama ini loyal pada UMNO malah sekarang ke kubu oposisi pimpinannya.

Lembaga Survei Merdeka Centre yang independen menyatakan adaya tren peralihan dukungan pemilih Melayu ke oposisi tersebut namun menyebut jumlahnya tidak akan cukup untuk mengalahkan koalisi BN.

Media The Star Malaysia melaporkan pada Sabtu (5/5/2018) bahwa partai berkuasa, Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) memutuskan memecat dua mantan menteri yang berpengaruh dari keanggotaan partai.

Mereka berdua adalah Mantan Menteri Keuangan Daim Zainuddin dan Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Rafidah Aziz dikeluarkan dari partai setelah ikut serta dalam kampanye bersama pemimpin oposisi sekaligus mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Sekretaris Jenderal UMNO Tengku Adnan Tengku Mansor mengkonfirmasi surat pemecatan telah dikirim kepada dua politisi senior itu.

Mahathir berkehendak memerlukan dukungan yang sangat tinggi dari pemilih Melayu dan Minoritas etnis Cina dan India untuk meraih kemenangan dalam pemilu Malaysia.

Sejauh ini sejumlah ragam jajak pendapat konsisten menunjuk Najib akan memimpin koalisi Barisan Nasional meraih kemenangan. UMNO merupakan salah satu komponen partai dari koalisi Barisan Nasional.

Beberapa pengamat politik Malaysia menyebut adanya peningkatan dukungan suara ke oposisi sejak dimulainya masa kampanye, namun menilai dukungan itu belum cukup untuk mendongkel Najib Razak dari kekuasaan. Malah Najib Razak sesumbar mengatakan di beberapa media Malaysia dan Indonesia dengan kalimat optimis : Najib Razak Sangat Optimistis Meraih Kemenangan Telak dalam Pemilu Malaysia. Kenyataannya berbalik, ternyata oposisi justru yang menang telak untuk Mahathir.

Penilaian kubu oposisi Pakatan Harapan (PH) selama ini, "Dalam sejarah pemilu Malaysia, kita tidak pernah mengalami manipulasi seperti ini," kata Mahathir, kepada AFP, Jumat (13/4/2018).

Lebih lanjut, pria berusia 92 tahun itu mengatakan, kubu koalisi partai penguasa atau Barisan Nasional (BN) tanpak tidak senang dengan oposisi. Hal itu sangat dirasakan kubu Mahathir.

"Tentu saja oposisi selalu mengeluh tentang pemilihan. Tetapi kali ini begitu jelas bentuk kekotorannya dan manipulasinya bahwa anggota partai pemerintah sangat tidak senang," kata Mahathir, menambahkan.

Sudah disinyalir Pemilu Malaysia yang akan berlangsung pada 9 Mei 2018 bisa menjadi ujian terberat bagi BN. Koalisi partai penguasa itu telah memegang kendali Malaysia secara kuat sejak negara itu merdeka pada 1957.

Sementara itu Mahathir yang pernah menjabat sebagai PM Malaysia selama lebih dari 2 dekade juga pernah disebut sebagai otoriter. Dia juga menjadi sasaran tuduhan berbuat curang saat memimpin partai berkuasa. Tapi nyatanya rakyat Malaysia mampu menunjukkan sikap nyata untuk merebut kemenangan oposisi berada ditangan rakyat Malaysia.

Hasil perolehan sementara kursi parlemen Pemilu Malaysia hingga pukul 22.43 WIB mulai berbalik. Kubu pendukung pemerintah, Barisan Nasional, yang mengusung Najib Razak dikalahkan kelompok oposisi Pakatan Harapan, Mahathir Mohamad, dengan komposisi perolehan kursi parlemen 53:60.

Hasil ini sudah melebih 50 persen dari total kursi yang diperebutkan untuk parlemen pusat yaitu 222. Bahkan Mahathir mengklaim hasil penghitungan internal, pihaknya sudah mengumpulkan 112 kursi parlemen. Ini berarti Pakatan Harapan merebut mayoritas kursi parlemen sekaligus mengantarkan Mahathir sebagai Perdana Menteri baru Malaysia. (Kinan Lambong)

Dari berbagai sumber : manado.tribunnews.com, INews.id, kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun