Mohon tunggu...
Kinanda Aura Zulkarnain
Kinanda Aura Zulkarnain Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UNTIRTA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inspirasi Berbagi di Tengah Kesibukan Akademik

22 Desember 2024   14:52 Diperbarui: 22 Desember 2024   14:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 17 Desember 2024, sekelompok mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan aksi sosial dengan membagikan nasi box kepada pekerja jalanan di sekitar kampus Untirta Ciwaru. Kelompok mahasiswa yang terdiri dari Aisah Meila Pratiwi, Widia Nur Aulia, Refa Afriani, Athira Ardillah Syah, Dimas Arya Setya Nugraha, Kinanda Aura Zulkarnain, Afrizz Lucky Maulana, dan Rif'atussyakiroh ini memilih untuk berbagi dengan mereka yang membutuhkan, seperti pemulung, tukang parkir, dan sejumlah penjual kaki lima.

Kegiatan ini merupakan inisiatif bersama untuk membantu sesama sekaligus menanamkan rasa empati di kalangan mahasiswa. Para mahasiswa ini ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dan aksi ini adalah bentuk kecil dari kepedulian mereka. Dalam pelaksanaannya, mereka membagikan sejumlah nasi box kepada berbagai kalangan yang mereka temui di jalanan. Nasi box tersebut merupakan hasil patungan internal yang dilakukan oleh para anggota kelompok, masing-masing mengeluarkan dana pribadi mereka. Meskipun hanya berupa nasi box, usaha ini menunjukkan betapa mereka ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, meskipun dalam skala kecil.

Pembagian dimulai sejak siang hari setelah dzuhur, dengan rute yang telah ditentukan. Para mahasiswa menyusuri berbagai sudut area sekitar Kampus FKIP Untirta, menemui para pekerja jalanan yang sedang menjalankan aktivitasnya. Mereka mendatangi berbagai tempat seperti area parkir, pinggir jalan, hingga kawasan tempat penjual keliling biasa mangkal. Salah satu tukang parkir yang menerima nasi box menyampaikan rasa terima kasihnya. "Terima kasih, ya, Alhamdulillah, ya Allah. (Semoga kalian) Amiin jadi anak-anak yang sukses, ya," ucapnya dibubuhi dengan doa.

Dokumentasi mahasiswa Untirta bersama salah satu narasumber, seorang penjual asinan (Selasa, 17 Desember 2024)
Dokumentasi mahasiswa Untirta bersama salah satu narasumber, seorang penjual asinan (Selasa, 17 Desember 2024)

Dalam wawancara singkat yang dilakukan mahasiswa, para penerima manfaat bercerita tentang kehidupan sehari-hari mereka. Salah satunya, seorang penjual asinan, berbagi pengalamannya dalam berjualan. "Kalau musim hujan, tuh, tantangan. Kadang-kadang bahan mahal, tuh, (juga) tantangan," katanya. Meski dihadapkan pada tantangan seperti cuaca yang tidak menentu dan harga bahan yang semakin melonjak, semangat mereka tetap tidak surut. Cerita-cerita ini memberikan perspektif baru kepada para mahasiswa, yang mungkin sebelumnya tidak memahami beratnya perjuangan mereka yang hidup dengan penghasilan harian.

Dokumentasi mahasiswa Untirta bersama salah satu narasumber, seorang tukang parkir (Selasa, 17 Desember 2024)
Dokumentasi mahasiswa Untirta bersama salah satu narasumber, seorang tukang parkir (Selasa, 17 Desember 2024)

Selain mendengarkan cerita mereka, mahasiswa juga menanyakan harapan dan doa mereka untuk masa depan. Sebagian besar mengungkapkan keinginan sederhana, seperti kesehatan yang terjaga dan usaha yang terus lancar. Ada juga yang berharap mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik. "Kamu kalau lulus nanti jadi anak yang berguna, ya," ujar salah satu tukang parkir yang mereka temui. Ucapan tersebut memberikan dorongan moral bagi para mahasiswa untuk terus berjuang dalam pendidikan dan kehidupan mereka, sembari tetap menjaga nilai-nilai kepedulian sosial.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi para penerima manfaat, tetapi juga bagi mahasiswa yang terlibat. Mereka belajar untuk lebih memahami realitas kehidupan di sekitar mereka. "Kami jadi lebih bersyukur dan termotivasi untuk membantu sesama," kata salah satu anggota kelompok. Pengalaman ini membuka mata mereka bahwa kehidupan di luar kampus menyimpan banyak cerita perjuangan yang sering kali tidak terlihat oleh mereka yang beruntung memiliki akses pendidikan dan kehidupan yang lebih baik.

Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini sangat tinggi. Beberapa penerima manfaat bahkan memberikan doa khusus kepada para mahasiswa agar terus sukses dalam pendidikan dan kehidupan mereka. Hal ini menjadi penyemangat bagi mahasiswa untuk melanjutkan aksi serupa di masa depan. Mereka merasa bahwa aksi ini tidak hanya mengajarkan tentang berbagi, tetapi juga membangun koneksi emosional dengan masyarakat yang membutuhkan.

Melalui kegiatan ini, para mahasiswa ingin menyampaikan pesan penting kepada masyarakat luas, bahwa kebaikan sekecil apa pun dapat memberi dampak besar bagi yang membutuhkan. Mereka berharap aksi ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk turut peduli dan berbagi kebahagiaan. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, mereka percaya bahwa langkah kecil ini dapat menjadi awal dari perubahan yang lebih besar di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun