Mohon tunggu...
Ananda kelana kinanti pakpahan
Ananda kelana kinanti pakpahan Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang perempuan sederhana tapi tak sesederhana itu

Dreamer

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bisnis Bangkrut dan Gulung Tikar! Siapkah?

3 Agustus 2022   15:20 Diperbarui: 3 Agustus 2022   19:52 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://thumb.viva.co.id

SEMUA BANGKRUT DAN GULUNG TIKAR.

Tatanan Dunia Baru Benar-Benar Terjadi!!

SIAPKAN!!! Ini tren bisnis yang akan terjadi dalam 10 tahun kedepan.

Apa yang akan terjadi dalam dunia bisnis Indonesia hingga tahun 2030

Sebuah kalimat menggugah saya kalimatnya begini, "Apa yang akan terjadi dalam dunia bisnis Indonesia hingga tahun 2030?"

Apa jawabnya?, maka saya akan pilih dulu bagian per bagian yaitu bagian pasar atau market dan bagian perilaku customer. Setuju, ya? Kita membahas mengenai kaum milenial. Kaum milenial adalah mereka yang lahir di sekitar tahun 1981 hingga tahun 2005. 

Nah saat ini merupakan Early Adopter dari calon orang kaya. 50% manusia produktif Indonesia saat ini adalah kaum milenial dan di tahun 2030 70% lebih angkatan kerja produktif nya adalah kaum milenial, juga orang kayanya adalah kaum milenial.  

Kita overview mengenai Tiga Gelombang Besar bisnis di Indonesia, dimana informasi ini masih akan relevan hingga 10 tahun kedepan yang akan anda hadapi yaitu tiga masalah disrupsi. 

Tiga disrupsi besar ini telah terjadi. Kalau anda bukan seorang entrepreneur maka anda akan melihat disruption sebagai sebuah ancaman tetapi kalau anda seorang entrepreneur maka inilah Masa dimana kita menyebutnya the whole new world of bisnis, dunia baru dalam bidang bisnis.  

Saat ini ada banyak jutaan peluang, walaupun disisi lain ada jutaan pekerjaan tutup, ribuan bisnis baru tumbuh dan ribuan bisnis lama juga mati, Nah itu disrupsion yang baru. Di disruption saat ini, misalnya Matahari dan Ramayana dibunuh oleh Bukalapak dan Tokopedia, Travel Agent dibunuh oleh Traveloka. Tetapi dibalik itu ada jutaan peluang yang tumbuh, jadi kalau ada yang mati pasti ada yang lahir. 

Anda mau bagian yang mana, ikut bagian yang mati atau ikut bagian yang lahir ?

Ketika ada 50 produk bisnis dibunuh oleh milenial, Maka kalau ada yang mati pasti ada yang lahir. Traveloka itu bagian dari yang lahir karena muncul yang namanya online travel agent dan efeknya banyak travelagent offline yang mati karena bisnis model mereka sudah tidak relevan kedepan. 

Saya akan ceritakan mengenai tiga disrupsion yang sekarang mulai banyak orang yang ketakutan luar biasa, tiga Big Giant wave di Indonesia yang mendeskripsikan pasar dan mendistribusi perilaku konsumen terutama perusahaan-perusahaan seperti Indofood, Astra, Mayora, Kalbe, Farma dan yang besar lainnya sedang shock sekarang karena tiba-tiba muncul pemain yang sama sekali tidak dikenal tiba-tiba muncul dan tiba-tiba merusak semuanya, Gojek misalnya. Hanya dalam waktu sembilan tahun Gojek memulai bisnisnya. Ada yang tahu berapa market value-nya? lebih dari 10 billion dollar dan kalau dirupiahkan berapa 150 triliun.

Garuda anda tahu berapa Market valuation nya? tidak sampai 40 trilliun.  Bayangkan dari 40 tahun itu merangkaknya pelan-pelan sampai sekarang tidak sampai 100 trilliun. Yang satu lagi eksponensial dalam 9 tahun melejit hingga 150 triliun. Jadi perusahaan milenial itu seperti tidak ada asetnya. 

Jangan terlalu bangga jika anda kerjanya seperti di Astra, Indofood karena pegawainya ribuan, karena gedungnya di Thamrin atau Sudirman. Sekarang anak-anak millenial tidak bangga kerja di perusahaan seperti itu karena mereka bangganya kerja di perusahaan yang digital misalnya Go-jek, ia menjadi incaran banyak orang. 

Gojek asetnya apa? Gojek nggak punya aset, motor enggak punya, mobil enggak punya, nggak bayar BPJS, nggak bayar gaji supir. Intinya aset gojek kecil karena itu bisnis mereka bisa besar karena asetnya kecil. Ini aneh dengan bisnis yang zaman dulu asetnya besar dan hutangnya besar. 

Di sisi lain netflix itu pegawai cuma 6000 orang, tapi  Valutionnya lebih dari 160 triliun, Kantor aja nggak punya, jadi omzetnya luar biasa, walaupun asetnya kecil. Karena itulah kunci bisnis digital assetnya kecil. 

Lalu diskusi apa yang akan kita seriuskan? 

Kita akan diskusikan pertama tentang Milenial Disruption. Kenapa milenial disruption? karena cirinya sama yaitu membunuh yang telah eksis lama, contoh musik rock sekarang ada enggak grup musik rock yang digawangi oleh kaum milenial? dulu ada Gan N Roses, ada Scorpion Anda Dream Theater. 

Kenapa karena musik rock tidak disukai oleh milenial. Milenial lebih menyukai musik hip hop. Ada 50 produk bisnis industri yang dibunuh Millenial dan itu bukan kata-kata saya tapi itu kata-kata risett semua ada risetnya, jadi riset yang mengatakan musik rock dibunuh oleh milenial. 

Sejak 2017 untuk pertama kalinya album musik rock dilampaui oleh album musik hip hop jadi ada satu yang nyungsep pelan-pelan, ada satu yang naik. Pertanyaan pengingat, anda mau yang nyungsep atau ikut naik? 

Misalnya lain lagi grup lawak dibunuh sama Milenial. Srimulat sudah enggak ada, dulu ada Jayakarta group hilang semua dibunuh sama milenial. 

Sekarang Millenial gak suka dengan grup lawak, sukanya apa? sukanya stand up komedi dan Nenek saya itu kalau nonton simulat ngakaknya luar biasa tapi kalau milenial nonton Srimulat tidak tahu lucunya dimana, nggak mengerti kaum milenial dengan Srimulat. 

Sebaliknya kalau Nenek saya lihat stand up komedian itu lucunya dimana, tetapi milenial itu mengatakan bahwa itu lucunya minta ampun. Jadi dua generasi ini berubah luar biasa dan cita rasa humor juga bergeser, kecintaan terhadap musik juga bergeser lalu apalagi yang bergeser dan bagaimana menyikapinya? kita diskusi lebih lanjut tentang digital disruption di Tulisan selanjutnya.  

Ananda Kelana Kinanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun