Hampir semua peradaban juga semakin besar wilayah perluasannya karena perang. Perluasan daerahpun mengakibatkan semakin banyaknya wilayah yang terkena peradaban. Tiap wilayahpun pasti memiliki bangunan dan benda-benda hasil budayanya sendiri. Nah, kira-kira seperti itu proses terbentuknyas sebuah peradaban.
Wah, pasti seru kan belajar tentang peradaban dunia? Beberapa minggu ini, saya sendiri juga sedang mendapatkan materi tentang peradaban dunia di sekolah. Di kelas sejarah minat, kami juga diberi tugas kelompok tentang peradaban. Ada kelompok yang mempresentasikan peradaban Mesopotamia, ada pula kelompo yang mempresentasikan hasil budaya peradaban Mesir Kuno.
Awalnya, saya sendiri ragu bisa mengerti tentang topik peradaban dunia ini. Saya pikir, bagaimana saya bisa mengerti kejadian yang sudah terjadi di masa lampau? Namun, ternyata guru kami sangat setia dalam menemani kami belajar dan bertumbuh dalam kelas. Sekarang, saya sadar bahwa ilmu yang diperoleh dari topik peradaban dunia masih sangat relevan di masa kini!
Maka dari itu, jangan biarkan peradaban dunia berhenti sampai situ saja. Kita harus tetap meneruskan ilmu yang diperoleh dari masa peradaban dunia tersebut. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sendiri menjelaskan pentingnya melestarikan jejak peradaban. Hal ini beliau sebutkan pada kunjungannya di Candi Kedaton di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi, April tahun lalu.
Sebagai generasi penerus, mari kita teruskan perkembangan peradaban dunia. Bersama, kita pasti bisa membangun dunia yang lebih baik lagi. Seperti kata Elie Wiesel; "Tanpa memori, tidak ada budaya. Tanpa ingatan, tidak akan ada peradaban, tidak ada masyarakat, tidak ada masa depan". Mari belajar peradaban, untuk membangun masa depan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H