Mohon tunggu...
Kimy
Kimy Mohon Tunggu... Lainnya - Travellover

Seorang pecinta traveling yang sedang belajar menjalani gaya hidup frugal living. My blog : Jalan-jalan Kimy

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ngetrip ke Malaysia (Day 3): Explore Batu Cave dan Nyicipin Kuliner Lokal

12 Desember 2022   08:04 Diperbarui: 12 Desember 2022   08:53 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi asyik motret-motret, eh tau-tau aku dihampiri makhluk abu-abu kecil berekor panjang. Huaaaa... monkeeeeyyy...!!! Ya ampyuuun... ngibrit lah aku. Ternyata makin mendekat ke kuil, banyak monyet bebas berkeliaran yang meminta makanan dari para turis. Bagi mereka yang berani sih santai aja ngasih makanan atau berfoto bareng si monkey.. tapi bagi aku, huss huss syanaaahh aja deeh yaa wahai kau para monkey...

Puas berfoto-foto bareng patung dewa Murugan, melipir dikit ke penjual kelapa muda. Lagi-lagi ngirit, beli 1 kelapa untuk di minum bertiga. Di bukain langsung sama si abang India-he. Harganya RM 5 /butir kelapa.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Sambil kami nyeripit-nyeripit menikmati segarnya air kelapa muda, eh si abang India curcol (curhat colongan). Dia bilang ngiri melihat keseruan persahabatan kami bertiga yang sampai bisa jalan-jalan bareng keluar negeri.

Dan si abang Hindia-he pun curcol, "dalam budaya saya, orang yang sudah menikah tidak boleh lagi bersama teman-temannya. Dia hanya boleh melayani suami/istrinya di rumah. Maka itu beruntunglah budaya kalian ketika sudah menilah tapi suami masih mengijinkan kalian pergi bersama teman".

Kami melongo. Weleehh.... miris juga yaa mendengarnya. Jadi ngebayangin gimana kalau jodohku nanti, si suami tercinta ku nanti nggak ngebolehin aku untuk bisa bareng temen-temenku lagi dan jalan-jalan lagi.

Huaaahh... itu lebih mengerikan ketimbang ketemu si monkey abu-abu tadi.

Wahai jodohku, calon suamiku tercinta, siapapun kamu, pleasssseee kalau kita sudah menikah nanti, tolong tetap ijinkan aku ngetrip bareng temen-temenku.. dan sama kamu juga tentunya.. ya sayang yaaa... love you.. *kecup manja*

Lalu buat si abang India-he, yang tabah ya bang... tetap semangat jualan kelapa nya supaya bisa sering ketemu cewek-cewek traveler cantik kayak kami ini... bleeehhh... sniff...

Selesai urusan dengan si kelapa muda, kami beralih ke penjual manisan India. Penasaran aja sama bulatan-bulatan manisan yang sering kami lihat di film-film India itu. Namanya ladoo (baca: ladu), panganan khas India yang terbuat dari semacam tepung kacang-kacangan yang dikepal bulat-bulat sebesar bola pingpong dan diberi warna kuning atau orange terang. Harganya RM 5 untuk 6 butir ladoo. Tapi karena kami masih mau icip-icip aja, jadi kami cuma beli 1 butir seharga RM 1.

Dok Pribadi
Dok Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun