Strategi Mengajar Mengaji oleh KKN Kolaboratif 144 di TPQ Daarul Muttaqin

Bangsalsari, 30 Juli 2023Terhitung sudah 13 hari Mahasiswa KKN Kolaboratif 144 di terjunkan di Desa Bangsalsari. Terdapat beberapa proker utama yang saat ini masih dalam tahap penyusunan. Diantara proker utama tersebut, kelompok 144 juga menjalankan proker sampingan salah satunya yaitu kegiatan mengajar mengaji yang dilakukan di TPQ Daarul Muttaqin. Jarak posko ke tempat mengajar hanya berkisar 500 meter, selain itu akses jalannya juga cukup mudah sehingga sangat mendukung kegiatan kami. Ustadz Taufiq selaku pemangku TPQ Daarul Muttaqin menuturkan bahwa total santri dan santriwati yang beliau bimbing sebanyak 70 orang.
TPQ merupakan kepanjangan dari Taman Pendidikan Al-Quran yang menjadi salah satu tempat atau sarana untuk menanamkan pendidikan agama islam sejak usia dini bagi masyarakat. TPQ juga menjadi pilihan orang tua untuk mendidik anaknya mengenai ilmu agama. Selain mendapatkan ilmu agama, pembentukan akhlak juga ditanamkan sejak dini agar menjadi anak yang Sholeh dan Sholehah. Pendidikan akhlak sangat penting diberikan kepada anak sejak dini dengan tujuan anak dapat mengetahui dan mengamalkan perbuatan yang baik yang harus dikerjakan baik itu perbuatan yang berhubungan dengan Allah SWT , sesama manusia dan lingkungannya.

Gambar 2. Mengajar Mengaji

Kegiatan mengajar mengaji dilakukan sebanyak 5 hari dalam seminggu yakni dari hari senin hingga jumat. Ke-70 santri dan santriwati terbagi ke dalam beberapa kelas yang dibedakan berdasarkan jilid. Proses mengajar mengaji memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang menghafal dan memahami ilmu tajwid, doa sehari-hari, serta materi tentang hukum islam. Mengajar mengaji merupakan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad dalam masyarakat muslim. Melalui pengajaran yang efektif dan efisien, proses ini dapat menjadi wahana untuk mengantarkan keberkahan dan kebaikan untuk santri dan santriwati TPQ Daarul Muttaqin. Kegiatan mengajar mengaji dimulai pukul 15.30 WIB, yang diawali dengan pembacaan doa bersama hingga kemudian semua santri dan satriwati ditempatkan pada kelas masing-masing. Kelas shogir (kecil) dimulai dari anak-anak yang masih jilid 1 hingga jilid 3 sedangkan kelas qubra (besar) dimulai dari anak-anak jilid 4 hingga 6 serta anak-anak yang bisa membaca al-quran.