Dari Kejauhan Aku Mencinta
Oleh: Kim Rana
Dari kejauhan inderaku memandang
Dari kejauhan laju jantungku menerjang
Dari kejauhan pula, aku melihat
Bayang punggungmu perlahan menghilang
Dengan wajah cerah bak arunika
Senyum merekah memuat renjana
Kau berlarian berhaluan ke arah nya
Sangat tergesa
Tak sabar kau hendak bercumbu mesra
Nalar bagai nanar ketika aku menyaksikannya
Tapi apa mau dikata?
Rasa ini telah luput. Terkunci rapat.
oleh sunyi yang melanda
____________________
Cinta Dalam Diam
Oleh: Kim rana
Ku langkahkan kaki ke arah pintu gerbang
Menuju sebuah ruang
Penuh tanaman bunga yang melintang
Entah kemana aku akan melaju
Ku berjalan lunglai tanpa arah tertuju
Hatiku gelisah, fikiranku kelabu
Dalam sepi aku merindu
Dalam diam aku menunggu
Dalam hati aku mencinta mu
Hanya itu yang dapat ku perbuat
Menyukai mu adalah hal terberat
Namun, keheningan mendekap rasaku erat
____________________
Satu Menit Lalu
Oleh: Kim Rana
Di kala hati riuh berderu
Detak jantung ricuh mengganggu
Pipi memanas merah bersemu
Fikiran kacau. Tubuh pun kaku.
Satu menit yang lalu aku melihat mu
Kau menyapa ku, senyum merekah di bibirmu
Satu menit yang lalu aku tersipu malu
Kau berjalan melewati ku, debaran jantung membuat ku ragu
Langkahku terhenti. Arahku berhalu.
Dari belakang aku memandang mu
Menyaksikan punggung bidang berbaju biru
Mulai menjauh dari pandanganku
Berawal dari satu menit penuh arti
Barulah aku menyadari
Rasa aneh yang menyeruak dalam sanubari
Merupakan sebuah afeksi
Sungguh tak pernah ku sangka
Asmara tiba tidak mengenal syarat. Dengan suka hati ia berkelana.
Menyinggahi jiwa tanpa dalih maupun tanda, mengisi raga dengan suka cita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H