Mohon tunggu...
Ratna Komala Sari
Ratna Komala Sari Mohon Tunggu... Lainnya - untaian wacana dikara

seseorang yang gemar membaca buku, menulis puisi dan cerpen, juga menghayal. menyukai dunia per-kpopan. sedang menyelesaikan studi s1-nya di instansi swasta dengan jurusan ekonomi syari'ah. ig: @katarana_15

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Romantika Asmara

31 Agustus 2020   06:59 Diperbarui: 2 September 2020   01:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/gadis-musim-semi-bunga-bunga-2194378/

Dari Kejauhan Aku Mencinta

Oleh: Kim Rana

Dari kejauhan inderaku memandang
Dari kejauhan laju jantungku menerjang
Dari kejauhan pula, aku melihat
Bayang punggungmu perlahan menghilang

Dengan wajah cerah bak arunika
Senyum merekah memuat renjana
Kau berlarian berhaluan ke arah nya
Sangat tergesa
Tak sabar kau hendak bercumbu mesra

Nalar bagai nanar ketika aku menyaksikannya
Tapi apa mau dikata?
Rasa ini telah luput. Terkunci rapat.
oleh sunyi yang melanda

____________________


Cinta Dalam Diam

Oleh: Kim rana


Ku langkahkan kaki ke arah pintu gerbang
Menuju sebuah ruang
Penuh tanaman bunga yang melintang

Entah kemana aku akan melaju
Ku berjalan lunglai tanpa arah tertuju
Hatiku gelisah, fikiranku kelabu

Dalam sepi aku merindu
Dalam diam aku menunggu
Dalam hati aku mencinta mu

Hanya itu yang dapat ku perbuat
Menyukai mu adalah hal terberat
Namun, keheningan mendekap rasaku erat

____________________

Satu Menit Lalu

Oleh: Kim Rana


Di kala hati riuh berderu
Detak jantung ricuh mengganggu
Pipi memanas merah bersemu
Fikiran kacau. Tubuh pun kaku.

Satu menit yang lalu aku melihat mu
Kau menyapa ku, senyum merekah di bibirmu
Satu menit yang lalu aku tersipu malu
Kau berjalan melewati ku, debaran jantung membuat ku ragu

Langkahku terhenti. Arahku berhalu.
Dari belakang aku memandang mu
Menyaksikan punggung bidang berbaju biru
Mulai menjauh dari pandanganku

Berawal dari satu menit penuh arti
Barulah aku menyadari
Rasa aneh yang menyeruak dalam sanubari
Merupakan sebuah afeksi

Sungguh tak pernah ku sangka
Asmara tiba tidak mengenal syarat. Dengan suka hati ia berkelana.
Menyinggahi jiwa tanpa dalih maupun tanda, mengisi raga dengan suka cita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun