Mohon tunggu...
Anandya Dara Putri Setiawan
Anandya Dara Putri Setiawan Mohon Tunggu... Psikolog - Psikologi - Mercu Buana

Anandya Dara Putri Setiawan 461212010054 Psikologi - Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Diskursus Gaya Kepemimpinan Visi Misi Semar pada Upaya Pencegahan Korupsi

11 November 2023   20:59 Diperbarui: 12 November 2023   09:38 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Ojo Dumeh yang artinya "jangan lengah; tindakan, perasaan, perkataan, apapun" yang maknanya dapat diilustrasikan dengan "hanya karena kaya, kamu membeli barang yang tidak diperlukan".

2. Eling yang artinya "Ingatlah Tuhanmu" (umur, asal muasal, agamamu, orang tuamu, kematianmu, dosa-dosamu, kebaikanmu, dan sebagainya) yang berarti menggali Tuhanmu dengan segala yang ada padamu.

3. Waspodo yang artinya "kehati-hatian" (kehati-hatian, tingkah laku, sikap, dan sebagainya) yang artinya berhati-hati dalam segala hal.

Selain pengaruhnya dalam mengajar gaya kepemimpinan, Semar juga mengajarkan gaya kepemimpinan dengan tiga sikap mental dan spiritual. Mari kita lihat mentalitas dari apa yang kita bicarakan minggu ini:

1. Tada (Tuhan Yang Maha Esa) tidak mementingkan diri sendiri terhadap apapun, bersyukur kepada Tuhan apapun kondisi ruang dan waktu.

2. Pradah ("pemberi") berikutnya mencintai dan mencintai hanya memberi tanpa imbalan, atau kepada orang lain, ketulusan, pikiran dan kekayaan.

3. Ora Wegah (tidak malas) tidak memilih apapun, baik pekerjaan maupun misinya, tidak suka menunda apapun dan melakukan hal-hal lain yang sesuai dengan keinginannya; hasil akhirnya adalah sikap mental. Papan Bentang Depan; bersama Saiki, Neng Kene, Ngene, Aku Gelem.

Semar bukanlah laki-laki dan bukan pula perempuan, tangan kirinya menghadap ke atas dan tangan kirinya menghadap ke belakang netral tapi ramah. Gambar Semar mengacungkan jari telunjuk melambangkan pemberian petunjuk kepada manusia bahwa Tuhan hanya ada satu yaitu Allah SWT. Semar memegang tangan kiri melambangkan kebangsawanan. Dia menggunakan mainannya sebagai isyarat agar orang bisa mendengar saat dia mengeluarkan suara. Semar yang membawa pusaka keluarga menunjukkan bahwa perkataannya masih suci. Terdapat lima lipatan kain yang menunjukkan bahwa ia mempunyai dan dapat hidup sesuai dengan lima sifat Allah: Maha Besar, Rahim, Adil, Wasesa dan Abadi. selalu suci. Terdapat lima lipatan kain yang menunjukkan bahwa ia mempunyai dan dapat hidup sesuai dengan lima sifat Allah: Maha Besar, Rahim, Adil, Wasesa dan Abadi.

Semar merupakan budaya lokal yang memperkaya imajinasi dan daya kreatif. Menurut Widagdo (1993:31), desain komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Berbasis pengetahuan, rasional dan pragmatis. Dunia desain komunikasi visual selalu dinamis, penuh pergerakan dan perubahan. Memang benar, peradaban modern dan ilmu pengetahuan memungkinkan terjadinya industrialisasi. Sebagai produk budaya yang berkaitan dengan sistem sosial dan ekonomi, desain komunikasi visual juga menghadapi konsekuensi menjadi produk dan konsumsi massal.

Sejalan dengan itu Sutanto (2005: 15-16) berpendapat bahwa desain komunikasi visual selalu berkaitan dengan tampilan visual yang dapat diserap oleh banyak orang dengan pikiran dan perasaannya. Penampilan yang mengandung pengertian atau makna, watak dan suasana, yang dapat dipahami (diraba dan dirasakan) oleh khalayak umum atau khalayak terbatas. Menurut Sanyoto (2006:8), desain komunikasi visual mempunyai pengertian yang menyeluruh, yaitu perancangan sarana komunikasi yang terlihat secara kasat mata.

Wayang Semar hanyalah sepotong kulit kerbau atau lembu. Namun demikian, itu adalah jenis simbol atau lambang yang sangat berharga untuk dipelajari secara mendalam dan cermat. Huruf dan gambar merupakan lambang bagi bahasa, sedangkan bahasa merupakan lambang bagi manusia. Apa sebenarnya lambang atau lambang itu? Simbol merupakan sarana atau alat bagi manusia untuk merancang suatu benda. Oleh karena itu, simbol juga merupakan representasi mental atau perwujudan jiwa subjek atau bentuk konsepsi manusia. Oleh karena itu, simbol selalu mengacu pada konsep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun