Nama: Anandya Dara Putri Setiawan
NIM: 46121010054
Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Mata Kuliah: PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB (Jum'at, 07.30-09.10, B-302)
Wayang Semar merupakan simbol yang mempunyai sifat esoteris. Oleh karena itu, dengan mempelajari tokoh wayang Semar diharapkan dapat mengetahui dan memahami aliran sesat, mitos ritual, agama, tokoh serta ciri-ciri yang mendasarinya. Wayang Semar merupakan tokoh wayang yang berbeda dari yang lain. Hampir dapat dikatakan bahwa orang yang mengetahui wayang pasti mengenal Semar karena tokoh ini selalu menarik perhatian dan sangat berharga untuk dikaji secara cermat dan mendalam.
Semar adalah nama tokoh badut terpenting dalam wayang Jawa, Sunda, dan Bali. Tokoh Semar dikisahkan sebagai pengasuh dan penasehat para pejuang dengan membawakan kisah Mahabharata dan Ramayana (Kresna, 2012). Penokohan Semar pertama kali ditemukan pada sebuah karya sastra zaman kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Semar dikisahkan sebagai pelayan tokoh utama cerita yaitu Sahadeva dari keluarga Pandawa. Dengan posisinya sebagai abdi, Semar tidak hanya menjadi abdi namun juga penyalur humor, lawakan dan pemecah ketegangan dalam sebuah cerita.
Tokoh pewayangan misterius Semar juga merupakan salah satu tokoh mitologi religi yang sangat diapresiasi oleh masyarakat Jawa. Oleh karena itu, Semar dianggap memiliki nilai dan nilai yang tinggi dalam wayang sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Jawa. Sehingga tentunya tokoh Semar menarik untuk dikaji lebih cermat dan mendalam dari sudut pandang filosofis guna mengungkap misteri yang menyelimuti dirinya.
Semar mempunyai beberapa sifat: wijaya (bijaksana dalam mengabdi pada negara), mantriwira (senang mengabdi pada negara), wicaksana maya (bijaksana dalam ucapan dan tindakan), matangwan (dicintai dan dicintai rakyat), satya pengabdian prabu (setia kepada negara). Negara). negara). negara dan raja), wakniwak (tidak berpura-pura), seharwan pasaman (sabar dan tenang, tidak gugup dalam hati), kepala pengelola saha (jujur, teliti, ikhlas dan setia), tan lelana (baik hati dan ahli dalam lima makna), diwiyacita (penghilangan kepentingan pribadi), masisi samastha buwana (mencari kesempurnaan pribadi dan kesejahteraan global) (Sungaidi, 2019).
Semar memiliki keunggulan sebagai berikut (Sudarwo, 2020):
1. Mempunyai pusaka gaib bernama Hyang Jamus Kalimasada yang dititipkan kepada Yudhistira dan merupakan pusaka utama para Pandawa. Istilah Pusaka Hyang Kalimusada merupakan lambang dari dua kalimat syahadat.