Boyolali - Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM Universitas Negeri Semarang melalui mahasiswa yang tergabung dalam tim UNNES GIAT 9 Desa Grogolan ikut serta meramaikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan mengadakan kampanye anti bullying serta gerakan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD dan MI Grogolan, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali.Â
Kegiatan ini dilaksanakan tepat pada Hari Anak Nasional, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada para siswa mengenai dampak negatif dari aksi bullying sekaligus juga sebagai upaya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui gerakan cuci tangan dan gosok gigi. Hari Anak Nasional menjadi momentum yang tepat untuk melawan aksi bullying dan menciptakan gaya hidup bersih dan sehat di kalangan anak-anak.Â
Pak Supandi, selaku kepala SD Grogolan menyambut hangat kedatangan mahasiswa KKN UNNES dan mengaku antusias dengan diadakannya kegiatan ini di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). "Terima kasih saya ucapkan kepada mas dan mbak KKN atas dilaksanakannya sosialisasi ini", ujarnya dalam pertemuan dengan mahasiswa di kantor guru. "Sosialisasi anti bullying memang akan menjadi agenda kami untuk MPLS kali ini" sambungnya.Â
Pada hari Selasa (23/7), SD Grogolan menjadi sasaran dari pelaksanaan sosialisasi anti bullying dan gerakan cuci tangan. Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi secara interaktif mengenai bullying sekaligus mendemonstrasikan gerakan cuci tangan yang baik dan benar melalui nyanyian.
Acara dilanjutkan dengan pembuatan cap tangan oleh seluruh partisipan. Siswa dan tenaga pendidik SD Grogolan bersama mahasiswa KKN UNNES secara bersama-sama menandatangani banner deklarasi anti bullying dengan cap tangan. Cap tangan ini menjadi wujud dari komitmen warga sekolah untuk menciptakan lingkungan ramah anak yang bebas dari segala bentuk aksi bullying.Â
Tidak berhenti sampai disitu, acara disambung dengan kegiatan mencuci tangan oleh semua siswa SD Grogolan. Seluruh partisipan mencuci tangannya dari bekas cat yang sebelumnya digunakan dalam pembuatan cap tangan. Kegiatan mencuci tangan dilakukan sesuai dengan demonstrasi yang diajarkan dalam sesi pemaparan materi sebelumnya.Â
Di lain kesempatan, pada Rabu (24/7), kampanye gerakan gosok gigi dilaksanakan di MI Ma'arif Grogolan yang diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1-3. Acara dimulai dengan sesi ice breaking dan pembagian snack coklat untuk menghidupkan semangat dan antusias anak-anak. Acara dilanjutkan dengan menjelaskan mengenai cara menggosok gigi yang baik dan benar. Setelah itu, anak-anak diarahkan untuk menggosok gigi sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan sebelumnya.
Â
Kampanye anti bullying menjadi salah satu kegiatan yang relevan untuk dilaksanakan dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai upaya dalam mencegah terjadinya aksi perundungan di lingkungan sekolah. Selain itu, dengan adanya gerakan mencuci tangan dan gosok gigi dapat menjadi pemantik bagi anak-anak dalam membentuk kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk menghindari terjangkitnya penyakit.Â
Kampanye anti bullying juga menjadi wujud nyata dari pengamalan nilai Pancasila sila kedua karena menekankan pada pentingnya menghargai martabat manusia dengan menjauhi tindakan yang merendahkan atau menyakiti orang lain. Sedangkan, pengamalan sila kelima dalam menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial melalui peningkatan kualitas hidup masyarakat tercermin dalam kegiatan cuci tangan dan gosok gigi. Pengamalan nilai pancasila tersebut menjadi komitmen tim KKN UNNES dalam mengimplementasikan tema "Desa Penggerak Pancasila" melalui kegiatan-kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat desa. Dalam hal ini, UNNES sebagai lembaga pendidikan memiliki komitmen untuk membangun Indonesia dari desa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H