Mohon tunggu...
Adek Dwi Oktaviantina
Adek Dwi Oktaviantina Mohon Tunggu... Editor - Seorang abdi negara yang menyalurkan hobi menulis, bercerita, dan berkawan dengan seluruh lapisan manusia

Saya menyukai kisah seseorang, cerita motivasi, novel petualangan dan fantasi, balapan Formula Satu, K-pop, kisah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film

Loki, God Of Stories Memegang Timeline dalam Wujud Yggdrasil

12 November 2023   13:06 Diperbarui: 12 November 2023   13:17 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode terakhir Loki sangat mengagetkan, mind blowing, dan mengundang banyak pertanyaan bagi saya sebagai audiens. Apakah alasan seorang Loki melakukan keputusan heroik seperti itu. Sebuah keputusan yang mempengaruhi jalan cerita jagad marvel ke depan.

Sebagai sebuah karakter, Loki adalah sebuah karakter yang menunjukkan sikap seorang remaja. Dewa berusia ribuan tahun maka sosok Loki masih seorang remaja di antara dewa dewi. Loki yang berada di TVA adalah Loki yang ada pada film avengers pertama. 

Titik perubahan Loki terletak adanya karakter pendamping yang mempercayainya seperti mobius. Mobius seperti seseorang yang mempercayai Loki tanpa syarat. Daripada ucapan orang lain, mobius hanya mempercayai ucapan yang dilontarkan Loki. Meskipun, Loki dikenal dewa penipu. 

Yang kedua adalah tokoh Sylvie. Tokoh Sylvie adalah varian Loki sendiri. Oleh karena itulah, Loki mencintainya seperti mencintai dirinya sendiri. Tokoh Sylvie adalah representasi feminitas dari tokoh Loki sendiri yang isi pikiran dan harapannya adalah isi hati Loki. Dualitas Loki dan Sylvie seperti dualitas pasangan yang saling melengkapi yin dan yang. Oleh karena itu, pendapat Sylvie sekecil apapun sangat dipertimbangkan oleh Loki. 

Yang ketiga adalah glorious purpose. Tujuan mulia yang diinginkan Loki sejak karakternya dibentuk. Loki memang berjodoh dengan kalimat itu. Bagaimana tujuan mulia itu merepresentasikan jiwa Loki meskipun saat itu masih menjadi villain. Bahkan, Thanos pun memiliki tujuan  mulia versinya. 

Tentunya Thanos bahkan tidak memiliki teman dan sahabat yang baik yang mengingatkan dirinya seperti hubungan Loki dan Sylvie yang saling 

percaya dan mencintai. Loki yang awalnya tidak memahami tujuannya akhirnya tahu bahwa keberadaannya bukan hanya untuk orang sekitar dan sahabat tetapi bahakan bisa menyelamatkan banyak orang. Glorious purpose for glorious dignity adalah langkah yang diambil Loki untuk menjadi yggdrasil yang mengendalikan timeline. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun